Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LRT Jabodebek hingga Mikrolet Bakal Terintegrasi di Stasiun Halim

Kompas.com - 23/03/2023, 21:05 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun Halim di Jakarta Timur yang ditargetkan rampung pertengahan tahun ini akan terintegrasi dengan berbagai angkutan umum massal, baik angkutan perkotaan maupun antar kota.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, keberadaan Stasiun Halim sangat strategis karena menjadi titik temu dari sejumlah angkutan umum massal, seperti LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta–Bandung, dan JR Connexion jurusan Blok M-Jababeka.

Kemudian sejumlah rute Transjakarta juga akan mampir ke stasiun ini, yaitu rute K10 PGC 2-Tanjung Priok dan rute 7P jurusan BKN-Pondok Bambu.

Baca juga: Bakal Layani LRT Jabodebek dan KCJB, Progres Pembangunan Stasiun Halim Sudah 90 Persen

Ada juga rute APTB B21 jurusan BNN-Terminal Bekasi, angkot Mikrolet M19 jurusan Cililitan-Kranji dan Mikrolet Jak 84 jurusan Kampung Melayu-Kapin Raya melalui Kalimalang, taksi, dan moda transportasi umum lainnya.

"Saya mengapresiasi Pak Pj Gubernur DKI Jakarta yang secara intensif sudah mengkoordinasikan antara LRT Jabodebek, KCIC, dan antarmoda yang menuju Jakarta. Ini penting tidak mungkin suatu angkutan massal perkotaan dan antar kota itu berjalan baik tanpa suatu koordinasi yang intensif," ujarnya saat meninjau pembangunan Stasiun Halim, Jakarta, Kamis (23/3/2023).

Diharapkan dapat kurangi kemacetan di Jakarta

Dengan selesainya pembangunan Stasiun Halim dan proyek LRT Jabodebek yang ditargetkan akan rampung pada pertengahan tahun ini, diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jakarta.

Baca juga: Mengenal Perbedaan KRL, MRT, dan LRT


"Saya yakin bahwa bagi Jakarta bagus juga (efeknya), karena saudara-saudara kita dari Bekasi, dari Bogor, bahkan dari Bandung, tidak lagi bawa mobil sehingga mengurangi kemacetan," ucap Budi.

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung terwujudnya integrasi Angkutan massal di Stasiun Halim. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi melalui Walikota Jakarta Timur terkait dengan pembebasan lahan.

"Kalau ini sudah jadi nanti tepat waktu bahwa masyarakat akan merasakan ini, sehingga masuk ke Kota Jakarta agak berkurang untuk menggunakan transportasi pribadinya," ucap Heru pada kesempatan yang sama.

Baca juga: Dorong Kota-kota Besar Bangun LRT dan MRT, Jokowi: Kalau Tidak, Nanti Keduluan Macet

Sebagai informasi, LRT Jabodebek dibangun untuk mengurangi kepadatan kendaraan yang masuk Jakarta dari kota-kota satelit di sekitarnya, yang diharapkan dapat meminimalisir kemacetan di tol Jakarta–Cikampek (Japek) dan Jagorawi.

Adapun LRT Jabodebek memiliki kapasitas 740 penumpang hingga dengan headway antar kereta 3 menit sampai dengan 6 menit.

Kereta ringan ini memiliki total panjang rel 44,4 kilometer, yang akan melewati 18 stasiun, yaitu Stasiun Dukuh Atas, Setiabudi, Rasuna Said, Kuningan, Pancoran, Cikoko, Ciliwung, Cawang, TMII, Kampung Rambutan, Ciracas, Harjamukti, Halim, Jatibening Baru, Cikunir I, Cikunir II, Bekasi Barat, dan Jati Mulya.

Baca juga: Uji Coba LRT Jabodebek, Perjalanan dari Stasiun Harjamukti ke Stasiun Dukuh Atas Hanya 33 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com