Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inflasi Maret 2023 Capai 4,97 Persen, Ini Faktor Pendorongnya

Kompas.com - 03/04/2023, 12:04 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Maret 2023 turun jadi 4,97 persen secara tahunan (year on year/yoy). Tingkat inflasi tersebut lebih rendah dibanding bulan sebelumnya sebesar 5,47 persen secara yoy.

Sementara itu, jika dilihat secara bulanan (month to month/mtm), tingkat inflasi Maret 2023 sebesar 0,18 persen. Realisasi ini lebih tinggi dari Februari yang sebesar 0,16 persen.

"Terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen dari 114,16 pada Februari 2023 menjadi 114,36 pada Maret 2023," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers, Senin (3/4/2023).

Baca juga: Harga Emas Dunia Naik Didukung Pelemahan Dollar AS dan Sorotan Data Inflasi

Adapun tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) hingga Maret 2023 sebesar 0,68 persen. Angka ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,64 persen.

Pudji mengatakan, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi laju inflasi Maret 2023. Pertama, harga rokok yang masih mengalami kenaikan, imbas dari kenaikan tarif cukai rokok per 1 Januari 2023.

Kemudian, harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami penyesuaian. Tercatat harga BBM jenis bensin non subsidi mengalami kenaikan, sementara solar non subsidi mengalami penurunan.

Selain itu, pada Maret lalu Indonesia memasuki panen raya di 10 provinsi dan 66 kabupaten prioritas. Akan tetapi, pada bulan lalu juga terjadi anomali cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu komoditas holtikultura.

Baca juga: Harga Pangan Meroket, Inflasi Inggris Naik Jadi 10,4 Persen


Terakhir, pada Maret 2023 juga sudah mulai memasuki bulan Ramadhan. Hal ini tentunya mempengaruhi harga sejumlah komoditas.

"Gambaran peningkatan barang dan jasa yang dapat berpengaruh pada perubahan harga di awal Ramadhan akan tepotret inflasi Maret 2023 ini," kata Pudji.

Jika dilihat berdasarkan kelompok komoditas, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang inflasi utama terbesar Maret lalu, yakni sebesar 0,18 persen. Mengekor, kelompok transportasi memberikan andil inflasi sebesar 0,07 persen.

Baca juga: Inflasi Pencuri yang Bersembunyi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com