Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Banjir dan Longsor di Tambang Freeport, Pertumbuhan Ekonomi Papua Jeblok

Kompas.com - 06/05/2023, 06:12 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) wilayah Maluku dan Papua hanya tumbuh sebesar 1,95 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada triwulan pertama tahun ini.

Realisasi tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun 2022 yang mencapai 10,39 persen secara yoy.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi itu tidak terlepas dari bencana longsor yang sempat terjadi di kawasan tambang PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Capai 5,03 Persen, Menko Airlangga: Tertinggi Nomor 2 di G20

Bencana tersebut berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Maluku dan Papua, sebab perekonomian Papua yang berkontribusi 53,17 persen terhadap wilayah tersebut terkontraksi atau turun sebesar 2,39 persen secara tahunan.

"Papua mengalami kontraksi pertumbuhan 2,39 persen yoy sebagai dampak dari penurunan produksi pertambangan dan penggalian yang disebabkan tanah longsor air rata di daerah tambang akibat tingginya curah hujan," ujar Edy, dalam konferensi pers, Jumat (5/5/2023).

Lebih lanjut Edy bilang, industri pertambangan dan penggalian menjadi salah satu sumber utama pertumbuhan ekonomi Papua, sehingga penurunan aktivitas Freeport tentu berdampak signifikan terhadap PDB.

"Freeport ini tentunya. Pada triwulan pertama, produksi pertambangan dan penggalian ini menurun, aktivitas menurun, produksi menurun, karena ada bencana di sana," tuturnya.

Sebagai informasi, pada 11 Februari lalu, area pertambangan Freeport di Tembagapura, Timika, sempat diterjang banjir bandang dan longsor, yang mengakibatkan beberapa ruas jalan tambang mengalami kerusakan.

Baca juga: Ekonomi Indonesia Kuartal I 2023 Tumbuh 5,03 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com