Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Sebut Era Dana Murah dan Mudah Sudah Berakhir

Kompas.com - 09/05/2023, 08:04 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, era dana murah dan mudah sudah berakhir, termasuk di Industri keuangan Indonesia.

Hal tersebut karena kenaikan suku bunga dipengaruhi oleh perubahan sistem keuangan global yang mengalami perubahan drastis.

"Dengan berubahnya secara drastis kondisi keuangan dan moneter global di mana tingkat bunga menjadi begitu cepat naiknya dalam waktu begitu singkat, sudah tidak ada lagi dana murah, dana mudah dan bahkan dana gratis itu," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia 2023, Senin (8/5/2023).

Baca juga: Bukan Bakar Uang, Bos Seabank Ungkap Alasan Kasih Bunga Tinggi

Bahkan Mahendra mengingatkan, fenomena ini bukan merupakan gejala temporal saja. Peristiwa ini disebut sebagai normal yang baru, saat ketika dana tidak lagi dengan mudah bisa diberikan.

Lebih lanjut dia menjelaskan, industri keuangan harus bisa melihat keberlanjutan dan profitibilitas dari perusahaannya.

"Dari kacamata bisnisnya, harus melihat keuntungan, tapi juga keberlanjutannya," imbuh dia.

Mahendra bilang, saat seperti ini justru jadi kunci dari pengawasan yang dilakukan OJK kepada industri di sektor jasa keuangan.

Dia menceritakan, di banyak negara dunia terdapat perbedaan perlakuan antara bank konvensional dan bank digital. Namun, begitu, hal tersebut tidak dilakukan di Indonesia.

Berdasarkan pandangannya, kalau hal tersebut itu dilakukan, berarti ada trade off atau pertukaran satu kualitas dengan mungurangi kualitas dari aspek lainnya.

Hal tersebut dapat terjadi antara inovasi, perkembangan, atau pertumbuhan dengan kondisi kesehatan dan stabilitas perbankan itu.

"Apapun nama bank itu (konvensional atau digital) tetap harus memenuhi kaidah, kriteria dan persyaratan yang prudent dan kondisi kesehatan jelas, rasio keuangan juga sama bank apapun itu, sehingga kekhawatiran untuk melihat kondisi yang berbeda dari diversifikasi jenis industri keuangan akan lebih berkurang," ucap Mahendra.

Baca juga: Inflasi Kian Menyusut, BI Akan Turunkan Suku Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com