Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Universitas Zheijang, Luhut Tagih Kerja Sama Sektor Pertanian

Kompas.com - 23/05/2023, 11:09 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan melakukan pertemuan dengan pimpinan Universitas Zhejiang, di Beijing, China, Senin (22/5/2023).

Pertemuan tersebut sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Indonesia dengan International Cooperation Center of the National Development and Reform Commission (NDRC) pada September 2020, terkait pembangunan pusat riset dan inovasi konservasi tanaman obat.

"Universitas Zhejiang memiliki keunggulan dalam bidang pertanian dengan adanya universitas dan industri yang unggul. Oleh karena itu, kami berharap kerja sama ini dapat mendorong sektor terkait," ujarnya dalam keterangan pers tertulis.

Baca juga: Usai dari G7 Jepang, Luhut Sambangi China, Bujuk 2 Perusahaan Ini Investasi di RI

Dalam pertemuan itu, Luhut meminta kepada Universitas Zhejiang dan NDRC untuk mengimplementasikan MoU yang ada dan segera melakukan langkah-langkah tindak lanjut.

Salah satu aspek yang dibahas dalam MoU yang telah ditandatangani sebelumnya adalah pendirian Herbal Center dan pengembangan bidang pertanian melalui Taman Sains Teknologi Herbal Hortikultura (TSTH2) dan Food Estate di Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Tengah.

NDRC telah menunjuk Universitas Zhejiang sebagai mitra kerja sama. Saat ini, pemerintah sedang membangun berbagai fasilitas pendukung untuk TSTH2, seperti laboratorium penelitian pertanian dan tanaman obat, asrama, smart green house, dan peralatan laboratorium.

Baca juga: Luhut Soroti Permasalahan Pertanahan di IKN

IT Del, yang ditunjuk oleh Kemendikbudristek bekerja sama dengan Universitas Zhejiang dalam pengelolaan TSTH2. Selain itu, Pusat Asia Tenggara Tsinghua dari Universitas Tsinghua juga akan mendukung peningkatan kapasitas bagi para pelajar dan pendidik.

Beberapa perwakilan dari NDRC dan Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Indonesia pun sebelumnya telah mengunjungi TSTH2 yang terletak di Sumatera Utara dan berdiskusi dengan IT Del.

"Rencana penelitian telah dirumuskan dalam peta jalan. Proposalnya telah dibuat oleh IT Del bersama dengan universitas terkemuka di Indonesia dan beberapa instansi lainnya," tuturnya.

Dalam proposal tersebut, Indonesia mengajukan penelitian lanjutan tentang pemuliaan genomik dan tanaman, terutama jernang (dragon blood), kunyit, dan kemenyan. Namun, pilihan komoditas dapat didiskusikan lebih lanjut antara kedua belah pihak.

Baca juga: Luhut Rayu Korsel Investasi di Kaltara

"Kami berharap penelitian ini akan menghasilkan hal-hal yang konkrit dan Presiden RI Joko Widodo dapat menandatangani nota kesepakatan di kunjungannya tahun ini," harap Luhut.

Pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 2022, Indonesia-China juga telah menandatangani MoU Pembangunan Pusat Riset dan Inovasi Konservasi Tanaman Obat China-Indonesia.

MoU ini ditandatangani oleh Kemenko Marves dan NDRC dan disaksikan langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden Xi Jinping.

Baca juga: Anak Buah Luhut Beberkan Alasan Pemberian Insentif Kendaraan Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com