Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geger Dugaan Wika dan Waskita Manipulasi Laporan Keuangan

Kompas.com - 07/06/2023, 09:16 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mulai mencium aroma tidak sedap pada laporan keuangan perusahaan BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kecurigaan manipulasi laporan keuangan agar kinerjanya tampak baik itu dibeberkan Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo. Padahal, kedua perusahaan itu juga berstatus perseroan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Baik Wika maupun Waskita, merupakan BUMN konstruksi yang selama ini kerap didera kesulitan keuangan. Kedua perusahaan juga menanggung utang menggunung, baik kepada para kreditur maupun para vendornya.

Tiko mencontohkan, salah satu dugaan kuat dari Kementerian BUMN, Waskita dan Wika dicurigai memoles laporan keuangan arus kasnya (cashflow) yang lancar, padahal kondisi sebenarnya tengah kesulitan.

Baca juga: Derita Waskita: Terjerat Utang Jumbo, Duitnya Diduga Dikorupsi Berjemaah

"Seperti Waskita, seperti Wika ini memang pelaporan keuangannya ini tidak sesuai dengan kondisi riilnya, artinya dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun padahal cashflow-nya tidak pernah positif sebenernya," beber Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo, dikutip pada Rabu (7/6/2023).

Tiko menyebut, saat ini pihaknya tengah meminta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) untuk melakukan investigasi laporan keuangan yang disajikan dua BUMN yang kantor pusat saling bertetangga di kawasan Cawang tersebut.

Dalam menyusun laporan keuangan, lazimnya perusahaan sudah diaudit oleh auditor independen dari Kantor Akuntan Publik (KAP).

Sehingga, praktik manipulasi laporan keuangan juga bisa menyeret KAP yang disewa untuk mengaudit laporan keuangan Wika dan Waskita.

Baca juga: Duit Korupsi Waskita Diduga untuk Entertain dan Dibagi-bagi Oknum

"Kita mulai lakukan ini, saya sudah lapor ke BPKP, apabila ada fraud (kebohongan) dari sisi pelaporan keuangan kita bisa lakukan tindakan tegas dengan kerangka governance yang ada," ujar Tiko.

Selain itu, praktik memoles laporan keuangan juga menampar muka Kementerian BUMN. Di mana Menteri BUMN Erick Thohir selalu menekankan praktik good governance.

"Karena kita memberikan efek jera, jangan sampai manajemen ini kemudian melaporkan laporan keuangan yang overstated, tapi perusahaannya bangkrut setelahnya, ini lucu," ucap mantan Dirut Bank Mandiri itu.

Pernah dilakukan Garuda

Praktik memoles laporan keuangan agar kinerjanya tampak baik di lingkungan perusahaan negara yang pernah terungkap ke publik salah satunya dilakukan Garuda Indonesia.

Diketahui dalam laporan keuangan 2018, Garuda mencatat laba bersih yang salah satunya ditopang oleh kerja sama antara Garuda dan PT Mahata Aero Terknologi terkait pemasangan iklan di dalam pesawat.

Baca juga: Rugi Berlipat Waskita, Diduga Hamburkan Utang Bank untuk Proyek Fiktif

Belakangan diketahui, laba itu berasal dari pendapatan perusahaan yang sebenarnya belum terealisasi atau piutang.

Dalam prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan yang belum terealisasi sejatinya sah-sah saja dilakukan, terlebih apabila pelaporan akuntansinya menggunakan basis akrual (accrual based accounting).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com