Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segudang Pekerjaan Rumah CEO Baru Twitter Linda Yaccarino

Kompas.com - 08/06/2023, 22:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

Sumber BBC

JAKARTA, KOMPAS.com - Linda Yaccarino resmi menjadi Chief Executive Officer (CEO) Twitter baru setelah ditunjuk oleh CEO sebelumnya, Elon Musk.

Linda Yaccarino merupakan mantan Kepala Periklanan dan Kemitraan Global di NBC Universal. NBC Universal sendiri adalah rumah bagi jenama seperti NBC News, Focus Features, dan Bravo.

Alasan yang membuat ia meninggalkan posisinya di perusahaan media terbesar di Amerika Serikat untuk platform media sosial yang memiliki catatan bisnis buruk, menjadi pertanyaan.

Baca juga: Lirik Potensi Pendapatan dari Iklan, Elon Musk Rekrut Linda Yaccarino Jadi CEO Twitter

Ia dikenal sebagai orang yang sangat dihormati di industri periklanan. Namun, banyak pihak yang meragukan, apakah dia bisa mengemban tugas baru itu atau tidak.

Pasalnya Elon Musk telah melakukan sejumlah langkah yang dianggap kontroversial sebelumnya. Sejak Musk mengambil alih platform, permasalahan perusahaan semakin memburuk.

Elon Musk memotong 75 persen stafnya, termasuk tim yang dituduh melacak penyalahgunaan, mengubah cara perusahaan memverifikasi akun asli, dan memicu perdebatan dengan tweet-nya.

Selain itu, pengiklan juga telah meninggalkan Twitter dalam jumlah yang besar.

Baca juga: Nasihat Obama, Bill Gates, dan Elon Musk untuk Anak Muda Penganut Hustle Culture


Meskipun demikian, Yaccarino tidak gentar. Sebelumnya, ia telah merombak bisnis penjualan iklan dan mendorong peluncuran platform streaming Peacock yang didukung iklan pada 2020.

"Saya sudah lama terinspirasi oleh visi Anda untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah. Saya senang membantu membawa visi ini ke Twitter dan mengubah bisnis ini bersama-sama!" cuit dia usai pengumuman resmi, dikutip dari BBC, Kamis (8/6/2023).

Dengan bergabungnya Yaccarino, Elon Musk disebut telah membeli kembali kepercayaan para pengiklan.

Raksasa industri GroupM yang mewakili merek-merek seperti Coca-Cola dan Nestle telah memandang platform tersebut kurang berisiko.

Namun demikian, memperbaiki bisnis Twiter bukanlah tugas kecil.

Di luar iklan, perusahaan menghadapi masalah mendesak seperti pengawasan regulasi atas ujaran kebencian dan kontrol privasi Twitter, juga masalah vendor dan mantan staf atas tagihan yang belum dibayar.

Baca juga: Elon Musk Mulai Bersih-bersih Centang Biru, Bill Gates hingga Pendiri Twitter Jadi Korban

Banyak pihak berharap, Yaccarino akan menggunakan latar belakangnya di televisi untuk meningkatkan bisnis iklan platform dan mempeluas penggunaan video di seluruh situs.

Musk sendiri memiliki visi untuk membuat Twitter sebagai aplikasi yang lengkap, mulai dari menawarkan pesan, pembayaran, dan fungsi lain sebagai peluang besar bagi pengiklan.

Ketika Twitter memberikan ruang untuk Yaccarino, banyak pihak percaya ia dapat mengintegrasikan apa yang telah sukses di masa lalu dan memadukannya dengan apa yang dicari pengiklan untuk mendapatkan kembali kepercayaan di Twitter.

Baca juga: Twitter Kembali PHK Karyawan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com