Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Kumpulkan Pejabat Kemenperin, Ada Apa?

Kompas.com - 16/06/2023, 13:41 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengumpulkan pejabat Kemenperin mulai dari Eselon I, Eselon 2 dan jajaran lainnya untuk menganalisis kondisi industri dalam negeri.

Agus mengatakan, hasil rapat kerja Kemenperin hari ini nantinya berupa rencana aksi strategis dalam jangka pendek dan jangka panjang untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas industri Tanah Air.

"Sehingga harapan kita salah satunya yaitu kontribusi sektor industri terhadap PDB bisa kembali mencapai 20 persen, dan mimpi kita untuk menjadi negara industri tangguh dapat tercapai," kata Agus dalam pembukaan rapat kerja Kemenperin di Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Baca juga: Saat Menperin Akui Subsidi Motor Listrik Sepi Peminat

Agus mengatakan, Purchasing Managers' Index (PMI) berada dalam kondisi ekspansif di awal 2023. Namun, tidak pertumbuhannya tidak sebaik tahun lalu bahkan cenderung melambat.

Menurut dia, kondisi tersebut menyebabkan tiga nilai PMI yang mendekati angka 50 atau tidak terjadi ekspansi yang berarti.

"Salah satunya pada PMI bulan Mei 2023. Kondisi ini juga terjadi di negara-negara lain di ASEAN dan negara ekonomi besar dunia, untuk itu, perlu dipahami faktor-faktor yang mempengaruhi ekspansi manufaktur di Indonesia dan negara lainnya," ujarnya.

Di samping itu, Agus mengatakan, Indeks Kepercayaan Industri (IKI) dari Januari hingga Mei 2023 masih dalam kondisi ekspansif, namun cenderung melambat.

Ia mengatakan, penurunan nilai IKI Mei 2023 terjadi karena penurunan nilai variabel Pesanan Baru sebesar 0.73 poin (menjadi 49.84) dan variabel Produksi yang menurun 2.07 poin (menjadi 50.01).

Di sisi lain, kata dia, variabel Persediaan mengalami kenaikan 2.67 poin (menjadi 54.90).

"Kondisi ini menunjukkan kegiatan produksi di bulan Mei hampir sama dengan bulan April disebabkan oleh volume pesanan baru yang mengalami penurunan, sementara itu industri menghabiskan persediaan produknya untuk dijual. Pesanan domestik masih menjadi faktor dominan yang mempengaruhi indeks variabel Pesanan Baru," tuturnya.

Namun demikian, lanjut Agus, pandangan terhadap kondisi usaha enam bulan ke depan tercatat sebesar 66,2 persen pelaku usaha lebih optimis.

Angka ini, kata dia, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 64,7 persen dan menjadi angka tertinggi sejak IKI diluncurkan.

"Hal inilah yang harus kita jaga, sebagai pembina industri kita harus tanggap dan respons dengan kondisi perekonomian dunia yang tengah berlangsung saat ini," ucap dia.

Baca juga: Lempar ke Luhut, Kemenperin Kukuh Tak Restui Impor KRL Bekas Jepang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com