Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Bulog Sebut Impor Beras dari India Dilakukan Sesuai Kebutuhan

Kompas.com - 26/06/2023, 13:35 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari India sebagai antisipasi jika stok beras berkurang lantaran adanya dampak El Nino.

Rencana tersebut merupakan penambahan importasi beras di luar penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk mengimpor beras 2 juta ton sepanjang 2023.

Terkait hal itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi waseso mengungkapkan, meskipun kontrak sudah dilakukan, penambahan impor beras tersebut belum tentu dilaksanakan lantaran akan disesuaikan dengan kebutuhan.

Baca juga: Jokowi Buka Keran Impor Beras 1 Juta Ton dari India

"Kontrak itu boleh saja ada tetapi belum tentu dilaksanakan, sesuai kebutuhan," ujar Budi Waseso di Jakarta, Senin (26/5/2023).

"Jadi jangan kita dapat penugasan impor langsung impor. Karena pangan itu jadi masalah kalau disimpan lama. Ini untuk ancang-ancang atau antisipasi," sambung Budi Waseso.

Namun, pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan, impor beras yang sudah dipastikan berjalan ada sebanyak 2 juta ton yang kedatangannya masih berangsur.

Baca juga: Antisipasi El Nino, RI Bakal Impor Beras 1 Juta Ton dari India

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor beras 1 juta ton tersebut dilakukan sebagai antisipasi jika kondisi terburuk seperti kekurangan stok pangan di Tanah Air terjadi.

Arief juga memastikan meskipun ada impor beras, pemerintah tetap akan mengutamakan penyerapan dalam negeri dan importasi dilakukan secara terukur.

"Yang 2 juta saja belum semua diimpor. Kita lakukan importasi secara terukur. Sudah disampainkan Pak Menteri Koordinator Perekenomian, Pak Menteri Perdagangan, Pak Menteri Pertanian dan saya menyampaikan importasi yang terukur sehingga harga di tingkat petani tercapai," kata Arief.

Baca juga: Untuk Cadangan dan Stabilitas Harga, Bulog Datangkan 80.000 Ton Beras Impor

Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari India.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, rencana pengadaan beras ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino jika kebutuhan beras di Tanah Air berkurang.

"Beras kita memang harus ambil walaupun kadang-kadang tidak populer, ambil inisatif. Kalau El Nino berat harganya kita enggak boleh beras kurang. Oleh karena itu saya sudah (tandatangani) Momerandum of Understanding atau nota kesepahamanan dengan India 1 juta ton sewaktu-waktu bisa beli. Government to Government kita sudah pesan 1 juta ton," ujar Mendag Zulhas usai peluncuran buka di Jakarta, Kamis (15/6/2023).

Baca juga: Vietnam Pangkas Ekspor Beras, Bos Bulog: Enggak Masalah...

Mendag Zulhas menuturkan rencana importasi tersebut dilakukan di luar penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) ke Perum Bulog untuk impor beras 2 juta ton sepanjang 2023.

"Iya, iya di luar, ini baru MoU untuk harga tetap barang ada tapi belum kita beli tapi sudah ada MoU GtoG, tahun ini kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," ungkap Zulhas.

Baca juga: Impor Beras 500.000 Ton dan Pesan Jokowi ke Bulog

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com