Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Jaminan Sosial Kesehatan Diprediksi Defisit pada Akhir 2025

Kompas.com - 20/07/2023, 18:06 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Muttaqien memperkirakan dana jaminan sosial kesehatan bakal defisit pada akhir 2025.

Hal itu berdasarkan beberapa pertimbangan seperti penambahan biaya skrining serta tindaklanjut sesuai dengan indikasi medisnya, perluasan fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas pelayanan, dan memperhatikan dampak penyintas covid-19.

"Maka diproyeksikan dana jaminan sosial kesehatan berpotensi negatif diakhir tahun 2025. Proyeksi ini tentu harus disikapi hati-hati," katanya kepada Kompas.com, Kamis (20/7/2023).

Baca juga: DJSN: Iuran BPJS Kesehatan Tidak Naik hingga Akhir 2024

Apabila proyeksi defisit tersebut terjadi, terdapat 3 opsi pilihan kebijakan yang akan diambil sesuai Peraturan Pemerintah (PP) No. 87 Tahun 2013 tentang Pengelolaan Aset Jaminan Sosial Kesehatan.

Opsi pertama, penyesuaian iuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Opsi kedua, pemberian suntikan dana tambahan. Opsi ketiga, penyesuaian manfaat.

"Pemerintah selalu sangat berhati-hati terkait kebijakan iuran dan terpenting memperhatikan kemampuan masyarakat dalam membayar iuran," kata Muttaqien.

Baca juga: DJSN Masih Simulasikan Iuran BPJS Kesehatan dengan Penerapan KRIS

"Oleh karena itu, sejak dini, dibutuhkan identifikasi, mitigasi risiko dan langkah kongkret yang diperlukan agar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat terus berlanjut, semakin bermutu, dan memberikan manfaat kepada masyarakat," lanjut dia.

Pada tahun ini, pemerintah mengambil kebijakan penyesuaian tarif fasilitas kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program JKN.

Menurut Muttaqien, kebijakan ini penting sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas JKN, terlebih sejak 2016 belum ada penyesuaian tarif bagi fasilitas kesehatan.

Baca juga: Kini Terbantu Sistem Pendaftaran Online, Bos BPJS Kesehatan: Dulu Sandal Ikut Antre

Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menyebut, penerimaan iuran dari kepesertaan JKN pada 2022 terjadi peningkatan sebesar Rp 144,04 triliun.

Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan total penerimaan iuran pada 2021 yang mencapai Rp 143,32 triliun.

"Uangnya tahun 2022 itu dari PBI (peserta penerima bantuan iuran) Rp 59,9 triliun. Dari non-PBI artinya bukan dari orang miskin itu sekitar Rp 80,3 triliun. Jadi uang dari mana banyaknya? Dari bukan orang miskin atau non-PBI. Ini orang sering tidak memahami, dikira banyak dari orang miskin," jelasnya dalam paparan publik, Selasa (18/7/2023).

Peningkatan penerimaan iuran ini juga didukung oleh peningkatan jumlah kanal pembayaran yang telah mencapai 955.429 titik, yang terdiri dari kanal perbankan, non perbankan, hingga peserta JKN.

Baca juga: Penerimaan Iuran BPJS Kesehatan Meningkat Jadi Rp 144,04 Triliun pada 2022

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com