Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Negosiasi Gaji dan Contohnya

Kompas.com - 31/10/2023, 12:14 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Negosiasi gaji merupakan hal yang cukup menantang karena sifatnya yang cukup sensitif. Bahkan, masih banyak orang yang bingung ketika mereka dihadapkan dengan percakapan ini.

Jika ditanya gaji yang diharapkan oleh calon atasan, kita malah gugup dan jadinya salah tingkah.

Oleh sebab itu perlu menyiapkan strategi bagaimana cara menegoisasikan gajinya.

Baca juga: Gaji dan Tunjangan Mentan akan Diberikan kepada Anak Yatim Piatu

Lalu, bagaimana cara bernegosiasi untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi tanpa merasa gugup? Dan apa saja yang menjadi pertimbangan dalam menentukan gaji?

Mengutip dari laman resmi Job Street, Selasa (31/10/2023), berikut adalah hal-hal yang perlu kamu pertimbangkan sebelum menetapkan jumlah gaji.

1. Mengetahui value yang kamu miliki

Agar negosiasi berjalan lancar, kamu tentu harus mempersiapkan diri dengan riset yang menyeluruh. Pelajari apa yang biasanya dihasilkan dan ditawarkan oleh seseorang dengan kualifikasi seperti yang kamu miliki. Kamu juga bisa sesuaikan dengan posisi yang kamu inginkan.

Pertimbangkan beberapa hal berikut untuk membantu kamu mengukur kisaran gaji yang sesuai:

  • Lokasi: Gaji kamu dipengaruhi oleh perbedaan biaya tenaga kerja dan biaya hidup di setiap tempat. Misalnya, kawasan pusat bisnis seperti SCBD dan Blok M di Jakarta mungkin memiliki angka gaji yang lebih tinggi karena sebagian besar perusahaan terkonsentrasi di sana, sehingga memerlukan biaya hidup yang lebih tinggi.
  • Tingkat pendidikan: Jika kamu memiliki gelar sarjana, master, PhD, atau program gelar khusus yang relevan dengan peran atau industri, hal ini dapat memengaruhi nominal gaji kamu.
  • Keterampilan: Transferable skills yang kamu miliki juga menambah value kamu. Artinya kamu adalah talent yang mampu beradaptasi.
  • Pengalaman bekerja: Pelamar kerja yang sudah memiliki pengalaman bekerja biasanya bisa mendapatkan gaji yang lebih besar. Semakin banyak pengalaman kamu bekerja di lingkungan yang beragam atau berurusan dengan klien yang berbeda, semakin tinggi gaji yang bisa kamu dapatkan.
  • Lisensi dan sertifikasi: Kamu dapat mendapatkan gaji yang lebih tinggi jika kamu memiliki sertifikasi pelatihan suatu profesi atau keterampilan. Dengan adanya sertifikat yang kamu miliki, ini bisa menjadi bukti dan jaminan untuk keterampilan yang kamu kuasai.

Baca juga: Gaji Pekerja Ditargetkan Minimal Rp 10 Juta Per Bulan agar RI Jadi Negara Maju, Kemenaker: Insya Allah Bisa

2. Pikirkan benefit lainnya

Selain gaji pokok kamu, lihat juga tunjangan yang kamu dapatkan dari perusahaan kamu. Beberapa perusahaan menawarkan gaji yang lebih rendah, tetapi tunjangan yang mereka tawarkan mungkin menarik dan bisa mengimbangi gaji pokok.

Kamu perlu mempertimbangkan tunjangan tambahan ini saat bernegosiasi untuk mendapatkan manfaat yang lebih baik.

Contoh negosiasi gaji yang baik adalah menegosiasikan paket kompensasi kamu, seperti tunjangan kesehatan yang lebih baik, uang makan siang, atau kesempatan pelatihan.

3. Percaya diri adalah kunci!

Percaya diri sangat penting saat menegosiasikan gaji, apalagi saat menjawab gaji yang diharapkan. Bernegosiasi adalah keterampilan komunikasi yang sangat dihargai oleh pemberi kerja.

Pemberi kerja menghargai pelamar kerja yang percaya diri dengan keterampilan dan kemampuan mereka.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com