NEW YORK, KOMPAS.com - Pesta belanja online Singles Day di China membukukan transaksi atau penjualan kumulatif volume perdagangan kotor (GMV) sebesar 1,14 triliun yuan atau 156,4 miliar dollar AS, yang setara sekitar Rp 2.458 triliun (kurs Rp 15.717 per dollar AS).
Angka ini naik 2,08 persen dibandingkan tahun lalu, berdasarkan proyeksi penyedia data Syntum.
Dikutip dari CNBC, Senin (13/11/2023), platform e-commerce terbesar di China, Alibaba Group, mengatakan pihaknya mencatat pertumbuhan secara tahunan selama periode penjualan Singles Day tahun ini yang berakhir pada tengah malam pada hari Sabtu (11/11/2023).
Baca juga: Ramai di Internet, Apa Dampak VOMO untuk Penggemar Belanja Online?
Sementara itu, pesaing Alibaba, JD.com melaporkan volume penjualan pada rekor tertinggi.
Awalnya merupakan acara belanja online 24 jam yang diadakan pada tanggal 11 November setiap tahun di China, festival Singles Day telah berkembang menjadi promosi berminggu-minggu di seluruh platform e-commerce utama di China dan di toko-toko fisik.
Ekspektasi pertumbuhan penjualan untuk festival belanja online tersebut, yang dipandang sebagai ukuran kepercayaan konsumen, melemah tahun ini karena perekonomian sedang berjuang untuk pulih.
Tahun lalu, ketika China mulai bangkit dari pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19, Alibaba tidak mengungkapkan nilai dari penjualannya untuk Singles Day untuk pertama kalinya.
Baca juga: Lima Cara Hemat Belanja Online agar Gaji Tak Numpang Lewat
Pada tahun ini, mereka hanya mengatakan bahwa penjualannya positif, tanpa memberikan rincian, untuk platform e-commerce Tmall dan Taobao.