Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembiayaan Perbankan Syariah Berharap pada Konsumsi Rumah Tangga

Kompas.com - 17/11/2023, 20:41 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Hal tersebut diprediksi masih tumbuh tinggi sampai tahun depan.

Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk Banjaran Surya Indrastomo mengatakan, hal tersebut didorong dengan kondisi suplai dan manufaktur yang berada di zona ekspansif dan keyakinan konsumen yang terjaga.

Selain itu, aktivitas pemilu diprediksi akan menjadi salah satu katalis positif tahun depan. Seiring dengan itu, perbankan syariah berharap pertumbuhan konsumsi rumah tangga bisa mendongkrak pembiayaan.

Baca juga: Industri Bank Syariah Perlu Tambahan Pemain Besar

"Semakin tinggi konsumsi kami expect akan ada peningkatan pembiayaan syariah yang lebih tinggi dari pertumbuhan nasional," kata dia dalam acara BSI Sharia Economic Outlook 2024, Jumat (17/11/2023).

Namun begitu, perbankan syariah juga menghadapi tantangan lain di masalah pendanaan. Proyeksi jangka panjang untuk normalisasi kondisi moneter adalah mengembalikan Alat Likuid Dana Pihak Ketiga (Al DPK) ke kondisi sebelum pandemi.

"Sekarang itu posisinya ada di 25 persen, kondisi normalnya 18 persen, tapi ini masalah waktu. Kami berharap otoritas melakukannya pelan-pelan," imbuh dia.

Banjaran menegaskan, ketersediaan likuiditas menentukan harga dan kemungkinan penyaluran pembiayaan ke sektor yang lebih luas.

Baca juga: Perbankan Sambut Positif Update Insentif Likuiditas Pembiayaan

Saat ini, masih terdapat kebutuhan likuiditas dari sisi rupiah dan dollar. Adapun kondisi keterbatasan ini paling dirasakan oleh bank kecil yang harus menjaga likuiditas dengan berbagai cara.

"Dia harus kompetitif, tapi biaya dana (cost of fund) naik terus, ini yang harus diperhatikan," ungkap dia.

Secara umum, Banjaran menjelaskan, tingkat konsumsi diproyeksikan masih akan tumbuh kuat di tengah ketatnya kebijakan moneter global dan domestik.

"Dengan kuatnya tingkat konsumsi dalam negeri kita bisa berharap bahwa perekonomian masih dapat terjaga," tutup dia.

Baca juga: Menakar Pilihan Investasi Nasabah Bank Syariah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Pasar Kripto 'Sideways', Simak Tips 'Trading' untuk Pemula

Pasar Kripto "Sideways", Simak Tips "Trading" untuk Pemula

Earn Smart
Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Sederet Langkah Kemenhub Pasca Kasus Kekerasan di STIP Jakarta

Whats New
Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 10 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Jumat 10 Mei 2024

Spend Smart
Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Gandeng BUMDes, Anak Usaha SMGR Kembangkan Program Pengelolaan Sampah

Whats New
Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Daftar 27 Bandara Baru yang Dibangun Selama Pemerintahan Presiden Jokowi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 10 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Ini Program Pertagas yang Dinilai Dapat Menggerakkan Perekonomian Masyarakat Desa

Whats New
Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Kenaikan BI Rate Jadi 6,25 Persen Tidak Perlu Dikhawatirkan

Whats New
6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

6 Instrumen Keuangan yang Cocok untuk Membangun Dana Darurat

Spend Smart
Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Gelar RUPST, PT Timah Umumkan Susunan Direksi Baru

Whats New
[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

[POPULER MONEY] Usai Tutup Pabrik, Bata Akan Lakukan Usaha Ini | Temuan Ombudsman soal Dana Nasabah di BTN Raib

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com