Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Rawit Merah Bergejolak, Bapanas Dorong Pemerataan Pasokan

Kompas.com - 19/12/2023, 16:52 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi tak menampik harga cabai hingga saat ini masih tinggi. 

Menurut dia pergerakan harga cabai yang melonjak cukup tinggi diakibatkan belum meratanya produksi dan distribusi pasokan, terutama ke daerah yang defisit.

“Pasokan cabai rawit merah memang tengah terjadi kekurangan di beberapa daerah. Misalnya di Pasar Induk Kramat Jati di bulan lalu, pasokan cabai rawit merah di sana sempat turun sampai 6 persen,” ujarnya dalam siaran persnya, Selasa (19/12/2023). 

Baca juga: Harga Bahan Pokok 18 Desember 2023: Harga Beras dan Ayam Masih Naik, Cabai Turun

“Segera kita bantu mobilisasi pangan melalui skema Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) berupa pasokan 5 ton. Ini tentunya setelah Badan Pangan Nasional berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan para Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani),” sambungnya. 

Lebih lanjut Arief mengatakan, untuk bisa meredam harga bahan pokok (bapok) di pasar, dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Apabila pemerintah daerah menemukan indikator adanya eskalasi harga pangan yang tidak normal, pemerintah pusat mengaku akan senantiasa sigap bahu membahu mengatasinya.

Baca juga: Update Harga Bahan Pokok 14 Desember 2023, Beras dan Cabai Masih Mahal

“Terkait cabai rawit merah, artinya produksinya perlu didekatkan ke daerah-daerah yang defisit pasokan namun cukup tinggi konsumen. Kita semua harus dorong produksi, bisa berupa menggalakkan urban farming. Ini akan sangat membantu. Masyarakat bisa tanam di pekarangan atau kebun menggunakan polybag,” ujar Arief.

Sementara itu, mengutip Panel Harga Pangan Badan Pangan Nasional, harga rata-rata semua provinsi untuk cabai rawit merah di 1 Desember tercatat berada di angka Rp 84.460 per kilogram (kg). 

Ini mulai mengalami perubahan menjadi Rp 83.870 per kg pada 18 Desember 2023.

Baca juga: Sensus Pertanian 2023 Tahap 1: Cabai dan Bawang Jadi Penyumbang Inflasi

Adapun provinsi yang mengalami harga tertinggi ada di Kalimantan Utara dan harga terendah berada di provinsi Sumatera Barat.

“Ke depannya, Badan Pangan Nasional akan terus bersinergi dengan stakeholder pangan terkait dalam membantu mobilisasi pangan antardaerah melalui FDP,” katanya.

“Ini agar dapat menjembatani daerah dengan stok berlebih terhadap daerah yang stoknya defisit dan ada lonjakan harga. Dengan konsisten pelaksanaan mobilisasi pangan seperti ini, akan dapat memperkuat stok, sehingga terwujud pemerataan pasokan ke daerah,” pungkas Arief.

Baca juga: Mendag Kunjungi Pasar Johar Baru, Kaget Harga Cabai Sentuh Rp 120.000

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com