Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD "Sentil" Pemerintah Doyan Impor, Guru Besar IPB: Betul Itu

Kompas.com - 22/01/2024, 12:11 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa tak menampik bahwa pengadaan impor yang dilakukan pemerintah sekarang sangat besar. 

Hal ini dia ungkapkan untuk merespons pernyataan calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD yang menyatakan pemerintah saat ini banyak mengimpor beragam komoditas pangan. 

Dwi Andreas mengungkapkan, nilai impor pangan Indonesia dalam 10 tahun terakhir meningkat dari 10,02 miliar dollar AS menjadi 18 miliar dollar AS. 

Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemerintahan Jokowi Banyak Impor

“Sehingga betul itu kata Pak Mahfud bahwa peningkatan impor luar biasa dan defisit neraca perdagangan kita tahun 2022 capai 16,2 miliar dollar AS, 2023 baru 8,9 miliar AS, tahun 2022 kemarin sudah 16,2 dollar AS,” ujarnya dalam Obrolan Newsroom Spesial Debat Cawapres yang disiarkan oleh Kompas.com melalui kanal Youtubenya, Minggu (21/1/2024).

Dia mengatakan impor kedelai pada 2022 sebanyak 8 juta ton. Sementara pengadaan impor beras yang dilakukan pada 2023 mencapai rekor impor beras terbanyak sepanjang 25 tahun.

Sebelumnya pada 1998, impor beras terbanyak yang dilakukan hanya 6,4 juta ton. Kemudian di tahun-tahun selanjutnya hanya di bawah 3 juta ton. 

Baca juga: Tutup Debat Cawapres, Mahfud MD: Masalah Utamanya Pedang Hukum Kita Tumpul

“Karena memang terjadi penurunan produksi. Harapan pemerintah rasa-rasanya tidak tercapai karena produksi padi di masa pemerintah saat ini turun 1 pesen dari tahun 2014 ke 2022,” jelas Dwi.

Selain itu, Dwi mengatakan impor gula Indonesia mengalahkan China, yang terkenal menjadi negara yang paling doyan mengimpor gula.

“Impor gula kita saat ini menduduki tertinggi di dunia. Padahal selama ini importir gula terbesar adalah China dan kita mengalahkan itu. Tahun 2022 kita sudah impor 6 juta ton,” ungkap Dwi.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Petani Dipersulit Beli Pupuk Subsidi

“Memang terkait impor pangan saya kira tugas berat pemerintah mendatang,” pungkasnya. 

Sebelumnya, calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 3 Mahfud MD tak menampik bahwa pemerintah saat ini banyak mengimpor beragam komoditas pangan. 

Dia membeberkan berdasarkan data yang dimilikinya, pemerintahan Presiden Jokowi akan mengimpor kedelai, susu, gula hingga beras. 

"Faktanya ini catatannya impor kedelai saja direncanakan akan masuk sebanyak 2 juta ton, susu sebanyak 280 juta ton, gula pasir 4 juta ton, beras 2,8 juta ton, dan daging sapi,” ujarnya dalam debat kedua Cawapres di Senayan JCC, Minggu (21/1/2024). 

Baca juga: Debat Panas Gibran dan Mahfud MD soal Green Inflation

Padahal kata Mahfud MD, dalam debat Pilpres 2019, Jokowi menjanjikan tidak akan impor pangan saat ditanya oleh Prabowo yang saat itu juga jadi calon presiden. 

Berdasarkan data itu, dia bertanya ke calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, bagaimana langkah yang akan ditempuh agar bisa menciptakan kemandirian pangan. 

“Semakin banyak nih angkanya (impor pangan). Saya tanyakan posisi mas Gibran sebagai calon wakil presiden bagaimana konsep Trisakti Bung Karno tentang kemandirian pangan?,” tanya dia. 

Baca juga: Dua Strategi Mahfud MD Sikat Penambang Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Pihak Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab Keamanan Parkir, Asosiasi: Kami Sudah Pasang CCTV dan Beri Peringatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com