Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Forum Negara Kepulauan Dongkrak Ekonomi Biru

Kompas.com - 23/01/2024, 15:14 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Negara-Negara Kepulauan dan Negara Pulau atau Archipelagic and Island States (AIS) Forum berkomitmen untuk mengakselerasi implementasi ekonomi biru.

Komitmen itu ditunjukkan dengan partisipasi AIS Forum dalam rangkaian acara Bali Ocean Days yang diselenggarakan oleh Sky Blue Sea Foundation.

Deputi bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi mengatakan, sebagai salah satu anggota AIS Forum, pemerintah Indonesia turut aktif dalam upaya akselerasi implementasi ekonomi biru.

Baca juga: Arus Logistik Maritim di Indonesia: Pengaruhi Perdagangan Global

Salah satu upaya yang telah dilakukan ialah melalui keterlibatan perumusan Pedoman Strategis Pembiayaan Biru (Blue Strategic Financing Document) bersama Sekretariat AIS Forum di tahun 2022.

Dokumen tersebut kemudian dijadikan sebagai salah satu acuan bagi Indonesia ketika meluncurkan surat obligasi biru atau sovereign blue bond yang pertama di tahun 2023.

"Melalui AIS Forum, Indonesia sangat aktif mendukung dan bekerja sama dengan berbagai forum dan organisasi internasional atau regional untuk memastikan upaya bersama dalam memajukan ekonomi biru secara global," tutur dia dalam keterangannya, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Menteri KKP: Indonesia Negara Maritim tapi Potensi Ekonomi Lautnya Belum Digarap Serius

Lebih lanjut Jodi menyebutkan, keberhasilan Indonesia dalam meluncurkan obligasi biru dapat menjadi cetak biru bagi negara-negara lain, khususnya negara-negara AIS untuk memanfaatkan potensi pembiayaan berkelanjutan

Sementara itu, Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) University Luky Adrianto mengatakan, dalam rangka mendongkrak ekonomi biru, AIS Forum juga menyiapkan Blue Economy Development Index (BEDI).

Ia menjelaskan, BEDI merupakan sebuah alat ukur yang bisa digunakan untuk melihat capaian pengembangan ekonomi biru di suatu negara.

Baca juga: Memaksimalkan Potensi Ekonomi Maritim Indonesia

"Terkhususnya negara-negara AIS, BEDI bisa menjadi acuan yang bagus untuk menakar regenerasi ekonomi biru berkelanjutan, mengingat bahwa negara-negara pulau dan kepulauan memiliki potensi yang cukup besar di sektor ekonomi biru ini," tuturnya.

Luky menyebutkan, BEDI telah dikembangkan sejak 2018, di mana saat ini telah mencapai tahap akhir dalam proses simplifikasi alat ukur agar lebih mudah digunakan secara global, lebih khususnya untuk negara-negara pulau dan kepulauan.

"Pengembangan BEDI oleh AIS Forum diharapkan bisa menjadi salah satu medium yang tepat guna bagi negara-negara AIS untuk menganalisis performa ekonomi biru di negara-negara tersebut," ucapnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Disebut sebagai Negara Maritim?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com