Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transisi Energi, Perusahaan Garmen di Bandung Ini Tak Lagi Pakai Batu Bara

Kompas.com - 26/01/2024, 17:38 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - PT Kahatex ikut berkontribusi dalam transisi energi bebas emisi karbon (net zero emission) dengan memberhentikan secara total pemakaian batu bara sebagai bahan bakar produksinya ketika sedang trial co-firing batu bara dan biomass sejak Agustus 2023.

Sustainability Compliance PT Kahatex Dedi Supriadi mengungkapkan, sejak berhenti menggunakan batu bara, perusahaannya pun kini sudah menggunakan energi biomassa dari cangkang sawit.

“Ini kita sudah 100 persen pakai biomassa sejak Agustus 2023. Alhamdulillah batu bara sudah enggak pakai lagi ketika trial co-firing biomass dan batu bara,” ujarnya saat ditemui media dalam Jelajah Energi Jawa Barat, Kamis (25/1/2024).

Baca juga: Mendaki Menuju Net Zero Emission

Selain penggunaan biomassa, pihaknya pun sejak tahun 2021 sudah ikut berkontribusi dalam memanfaatkan energi terbarukan (EBT) dengan menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.

Namun pada saat itu penggunaan PLTS Atap di perusahaannya masih mencapai 15 persen yang berkapasitas  81,8 kilo watt peak (kWp).

Kemudian di 2023 pemanfaatan PLTS Atap juga terus dilanjutkan namun dengan daya yang lebih besar yakni 409,84 kWp. Dedi bilang pemanfaatan PLTS Atap ini juga masih akan berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.

Dengan upaya tersebut pun, salah satu perusahaan industri garmen terbesar di Jawa Barat ini berhasil menurunkan emisi atau efek gas rumah kaca yang sebelumnya di 2021 mencapai 1.968 ton setara karbon dioksida (CO2e) menjadi 1.681 ton CO2e di 2022.

Baca juga: Cara PLTU Kurangi Emisi, Olah Limbah Debu Batu Bara Jadi Bahan Bangunan

Sementara itu Koordinator Proyek Dekarbonisasi Industri, IESR Faricha Hidayati mengungkapkan, diversifikasi sumber energi yang memanfaatkan limbah tekstil dan tenaga surya di PT Kahatex sangat perlu diapresiasi dan dikembangkan lebih lanjut.

" Selain mengurangi ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil, cofiring dengan limbah tekstil dapat mengatasi permasalahan limbah yang seringkali menjadi permasalahan tersendiri bagi pelaku industri," ujarnya.

Lebih lanjut dia memaparkan, berdasarkan kajian IESR, dengan melakukan transisi energi bersih, industri tekstil berpotensi menurunkan emisi cakupan 1 (kegiatan dari produksi dan penggunaan energi langsung) dan cakupan 2 (pemakaian listrik) hingga 47 persen.

Oleh sebab itu, lanjut dia, agar potensi ini dapat tercapai, dibutuhkan dorongan pemerintah untuk mempercepat transisi energi dari sisi penyedia energi, namun juga dari sisi pengguna energi, termasuk diantaranya sektor industri.

Baca juga: Andalkan Carbon Storage, Indonesia Berpotensi Simpan Emisi Nasional hingga 482 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

DANA dan Jalin Sepakati Perluasan Interkoneksi Layanan Keuangan Digital

Whats New
Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 39,18 pada Kuartal I-2024

Whats New
Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Bank Mandiri Capai Rp 1.435 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Imbas Boikot, KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai

Whats New
Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Gapki Tagih Janji Prabowo Bentuk Badan Sawit

Whats New
Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Pameran Franchise dan Lisensi Bakal Digelar di Jakarta, Cek Tanggalnya

Smartpreneur
Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com