Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi-bagi "Rice Cooker" Gratis, ESDM Sebut 342.621 Rumah Tangga Sudah Menerima

Kompas.com - 25/03/2024, 15:42 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat realisasi pembagian rice cooker gratis mencapai 342.621 unit. Realisasi ini hanya 68,5 persen dari target 500.000 unit.

Pembagian rice cooker gratis merupakan program bagi-bagi alat masak listrik (AML) dengan penggunaan anggaran 2023. Namun, proses distribusinya dilakukan sepanjang 12 Desember 2023 hingga 13 Februari 2024.

"Distribusi AML sebanyak 342.621 rumah tangga atau 68,5 persen dari target awal sebanyak 500.000 mencakup 36 provinsi, 325 kabupaten kota, 2.460 kecamatan dan 13.000 desa kelurahan," ujar Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Pembagian Rice Cooker Gratis Terbanyak di Jawa-Bali, Kementerian ESDM Ungkap Alasannya

Ia mengatakan, program pembagian AML yang dilakukan tahun lalu merupakan program pertama bagi Kementerian ESDM. Namun, dalam pelaksanaannya memiliki keterbatasan waktu.

Jisman menjelaskan, program ini sudah diusulkan dan disetujui bersama Komisi VII DPR RI pada September 2022 lalu.

Kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan trilateral meeting antara Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada Oktober 2022.

Namun, tidak disetujui karena belum masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), dan belum mendapat persetujuan dari Badan Anggaran (Banggar) DPR RI.

Setelah mendapat persetujuan Banggar, kemudian dilakukan kembali trilateral meeting pada September 2023 dan disepakati pembagian 500.000 unit ricecooker dengan total anggaran Rp 322 miliar.

"Pada tanggal 2 Oktober 2023, Permen ESDM tentang penyediaan AML bagi rumah tangga terbit, yang menjadi syarat dibukanya blokir anggaran AML," kata dia.

Pengerjaan program AML pun dimulai pada 6 Oktober 2023 dengan proses pengusulan calon penerima manfaat, yang dilanjutkan verifikasi dan survei lapangan oleh PT PLN (Persero).

Jisman menyebut, usulan penerima AML mencapai 811.109 rumah tangga, namun melalui pemeriksaan sebanyak 220.056 datanya duplikasi berdasarkan NIK atau KTP, sedangkan 588.053 tidak mengalami duplikasi data.

Kemudian berdasarkan survei lapangan yang dilakukan oleh PLN, dari data yang tidak duplikasi tersebut hanya 75,4 persen atau sebanyak 443.560 rumah tangga yang dinyatakan memenuhi kriteria.

Selanjutnya dari data yang memenuhi kriteria tersebut kembali dilakukan validasi oleh pihak kepala desa. Di mana hasilnya, sebanyak 342.621 rumah tangga dinyatakan valid lengkap atau layak untuk menerima bantuan ricecooker.

"Terdapat lebih dari 100.000 data tidak lengkap. Sangat disayangkan memang karena keterbatasan waktu data ini tidak bisa ditetapkan. Tanggal terakhir penetapan adalah tanggal 18 Desember 2023," jelas Jisman.

Berbarengan dengan pendataan, proses pengadaan rice cooker pun dilakukan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).

Baca juga: Ini Merek dan Jenis Rice Cooker Gratis yang Dibagi-bagi Pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com