Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Kompas.com - 22/05/2024, 11:16 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, kolaborasi antar platform digital dinilai menjadi salah satu faktor penting dalam mendorong pengembangan ekonomi digital di Indonesia.

Wakil Ketua Umum Apindo Sanny Iskandar mengatakan, kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia akan mempercepat integrasi bisnis keduanya bisa diikuti oleh pelaku industri digital yang lain untuk memacu transformasi digital di Indonesia.

Sanny mengatakan, ekonomi digital merupakan kunci bagi Indonesia untuk mentransformasikan potensi yang ada. Itu sebabnya, urgensi kolaborasi menuju ekonomi digital harus disadari oleh seluruh pihak, mulai dari pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat.

Sanny menilai, kolaborasi antara TikTok Shop dan Tokopedia akan membuat pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), memiliki peluang untuk mengakses pasar yang lebih besar. Kolaborasi keduanya juga akan mempermudah pelaku UMKM dalam memasarkan produknya.

"Lebih jauh lagi, kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia bisa memperkuat ekonomi digital dengan meningkatkan transaksi online dan meningkatkan inklusi keuangan," kata Sanny di Jakarta, Selasa (21/5/2024).

Baca juga: Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Sanny melanjutkan, pengusaha UMKM perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk merebut pasar baru yang disiapkan TIkTok Shop dan Tokopedia.

Menurut dia, kolaborasi antar pelaku di industri digital sangat penting untuk membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap teknologi digital, terutama di daerah terpencil.

“Kolaborasi juga akan meningkatkan peluang investasi asing dan domestik ke sektor tersebut,” tambah dia.

Baca juga: Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

 


Seperti diketahui, kontribusi ekonomi digital di Indonesia saat ini masih terbilang kecil, baru sekitar 5 persen terhadap produk domestik bruto. Meski begitu, potensi ekonomi digital sangat besar.

Pemerintah menargetkan, pada 2045 mendatang, kontribusi ekonomi digital bisa naik mencapai 20 persen terhadap PDB.

"Dengan sikap yang terbuka, adaptif, dan proaktif, pelaku usaha dapat mengoptimalkan manfaat dari integrasi TikTok Shop dan Tokopedia, serta meningkatkan kehadiran dan pertumbuhan bisnis dalam ekosistem digital yang semakin berkembang," ujar Sanny.

Baca juga: Melihat Peluang Industri Digital di Balik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com