Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Praktik Curang Kurangi Isi Elpiji 3 Kg Rugikan Masyarakat Rp 18,7 Miliar Per Tahun

Kompas.com - 25/05/2024, 15:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan praktik kurang isi tabung gas elpiji 3 kilogram (kg) di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE). Praktik ini membuat masyarakat merugi hingga miliaran rupiah per tahun.

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, potensi kerugian yang dialami oleh praktik kurang isi tabung gas elpiji melon mencapai Rp 1,75 miliar per tahun di setiap SPBE.

Adapun Kemendag menemukan 11 SPBE yang melakukan praktik "curang" tersebut. Dengan demikian, total potensi kerugian masyarakat dari hasil temuan Kemendag mencapai sekitar Rp 18,7 miliar per tahun.

"Bayangkan kalau (kecurangan terjadi) di seluruh Indonesia," ujar dia, di PT Patra Trading SPPBE Tanjung Priok, Jakarta, Sabtu (25/5/2024).

Baca juga: Mendag Ungkap Temuan 11 Pangkalan Gas Kurangi Isi Elpiji 3 Kg di Jakarta hingga Cimahi

Adapun praktik kurang isi tabung gas dilakukan oleh SPBE dengan mengisi tabung tidak sesuai standar yang ditetapkan. Kemendag menemukan adanya kekurangan isi gas dalam elpiji 3 kg, dengan rata-rata kekurangan mencapai 200 - 700 gram setiap tabungnya.

Praktik itu ditemukan oleh Kemendag dengan melakukan "sampling" terhadap rata-rata 80 tabung gas elpiji 3 kg di setiap SPBE. Besaran itu ditetapkan dengan mengasumsikan terdapat 560 slot tabung elpiji 3 kg di setiap SPBE.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu bilang, dengan ditemukannya praktik kurang isi, Kemendag telah mengirimkan surat peringatan kepada SPBE terkait. Dalam surat peringatan itu, Kemendag meminta kepada SPBE untuk melakukan perbaikan dan tidak melakukan kembali hal serupa.

"Diingatkan sekali, tidak diindahkan, maka harus dicabut izin usahanya," katanya.

Baca juga: Ini Selisih Harga Tabung Gas Elpiji Subsidi Vs Non-Subsidi Per Kg


Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Moga Simatupang bilang, pihaknya juga meminta kepada SPBE untuk mengisi kembali tabung-tabung gas subsidi yang tidak memenuhi standar.

"Mereka harus mengisi sesuai dengan kuantitas yang disetujui undang-undang," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com