Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip Cara John Riady Kembangkan Bisnis...

JAKARTA, KOMPAS.com - CEO PT Lippo Karawaci Tbk (KOMPAS100: LPKR) John Riyadi digadang-gadang akan menjadi penerus tongkat estafet konglomerasi Lippo Group.

Untuk saat ini, setidaknya terdapat tiga hal yang menjadi fokus bisnisnya untuk mengembangkan salah satu lini usaha Lippo Group yang tengah dia pimpin, yaitu bisnis perumahan, mall, dan rumah sakit.

John mengatakan, berbeda dengan jenis bisnis lain yang umumnya hanya memiliki dua hingga tiga pesaing di satu negara, pemain di lini bisnis properti begitu banyak lantaran potensi pasar yang memang sangat besar. Karena itulah, menurutnya, yang terpenting ketika ingin sukses mengembangkan bisnis properti dengan fokus ke proyek yang sedang dijalankan.

"Saya suka kalau kerja dengan baik dan fokus. Kalau di industri payment (pembayaran) misalnya, hukumnya you win you lose. Kalau di properti, selama fundamental baik, nggak usah terlalu serakah semua dimatiin tapi fokus ke proyek sendiri pelan-pelan pasti akan ada growth," ujar dia di Menara Kompas, Jakarta, Jumat (29/3/2019).

Mengenai persaingan dalam dunia bisnis, John mengatakan setiap industri pasti secara natural terdapat dua hingga tiga pemain. Di industri pembayaran digital misalnya, dia mengatakan bagaimana Go Pay dan Ovo menjadi dua pemain besar di Indonesia.

Atau setidaknya di kancah dunia, hanya ada MasterCard dan Visa.

"Atau di industri sinema, Indonesia ada satu dulu kemudan pelan-pelan masuk satu-satu sampai ke natural state yang seharusnya, sementara bagusnya properti kita jarang ada orang bicara market share, Setiap negara ada puluhan sampai ratusan pemain properti," ujar John.

Dia pun menjelaskan potensi pengembangan bisnis properti di Indonesia dilihat dari rasio kepemilikan rumah yang masih 60 persen, dibandingkan dengan India yang sudah mencapai 80 persen.

"Saya rasa ke depan Indonesia sangat prospektif untuk kepemilikan rumah bisa naik dari 60 persen ke 80 persen," ujar dia.

https://money.kompas.com/read/2019/03/30/160031826/intip-cara-john-riady-kembangkan-bisnis

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke