Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ada Ketidakpastian Global, Ini 4 Isu yang Harus Dicermati Investor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar finansial masih begitu dinamis. Hal ini terkait dengan ramainya isu perang dagang antara China dan AS.

Investment Specialist PT Manulife Asset Manajement Indonesia Dimas Ardhinugraha dalam laporannya, Jumat (26/7/2019) menuturkan, dalam kondisi seperti saat ini, investor di pasar finansial mengalami kesulitan untuk menentukan arah investasinya.

Untuk itu, dia menyarankan agar investor memfokuskan diri pada beberapa poin sebagai berikut.

1. Indikasi pertumbuhan ekonomi global yang melambat

Saat ini beberapa indikator ekonomi global seperti data manufaktur, data pesanan ekspor dan data perdagangan global melemah. Dalam hal ini, ada dua faktor yang mempengaruhi.

Faktor utamanya yakni, ketidakpastian perang dagang yang menyebabkan investor dan perusahaan-perusahaan menunda investasi. Faktor kedua, dilihat dari efek negatif yang ditimbulkan akibat bank sentral yang menaikkan suku bunga secara gobal pada tahun lalu.

2. Bank sentral secara global lebih akomodatif

Bank Sentral AS dan Bank Sentral Eropa beranjak lebih akomodatif untuk mendukung perekonomian secara global pada bulan kemarin. Dengan hal tersebut, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penurunan suku bunga atau melakukan stimulus kebijakan-kebijakan lain untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global.

“Bank sentral negara Asia, seperti di India, Filipina, Malaysia, dan juga Australia, sudah mulai menurunkan suku bunganya. Oleh karena itu, menurut kami ini bisa menjadi suatu poin untuk memitigasi pelemahan ekonomi global yang terjadi saat ini,” ujar Dhimas.

3. Kondisi makroekonomi Indonesia tetap kondusif

Di tengah pelambatan ekonomi global yang terjadi saat ini, Indonesia lebih terlindungi, karena struktur ekonomi Indonesia tidak bergantung pada ekspor. Selain itu, pengelolaan fiskal dan moneter di Indonesia juga sangat baik.

Adapun, di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti, beberapa negara lain seperti, Brazil, Turki dan Meksiko justru mengalami penurunan rating. Sementara rating Indonesia mengalami kenaikan.

“Ini merupakan pencapaian yang sangat positif. Oleh karena itu kami tetap positif terhadap outlook ekonomi Indonesia kedepannya,” kata Dhimas.

4.Potensi pemangkasan suku bunga Bank Indonesia

Tahun ini, rupiah sudah bergerak di level yang stabil. Bank Sentral AS juga berencana menurunkan suku bunganya.

Oleh karena itu, Dhimas melihat potensi bahwa Bank Indonesia juga ikut menurunkan suku bunganya.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, nyatanya pasar saham dan obligasi Indonesia masih menawarkan potensi investasi yang sangat menarik.

“Oleh karena itu, kita masih positif melihat outlook potensi pasar saham, dan obligasi di Indonesia,” tutup Dhimas.

https://money.kompas.com/read/2019/07/26/102000226/ada-ketidakpastian-global-ini-4-isu-yang-harus-dicermati-investor

Terkini Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Kerja Sama dengan PBM Tangguh Samudera Jaya, Pelindo Optimalkan Bongkar Muat di Pelabuhan Tanjung Priok

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke