Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Amerika Serikat Juga Pernah Beberapa Kali Alami Mati Listrik Total

JAKARTA, KOMPAS.com - Mati listrik total atau blackout terjadi di area DKI Jakarta, Banten, dan sejumlah wilayah di Jawa Barat, Minggu (4/8/2019) lalu. Pemadaman listrik pun masih berlanjut di beberapa daerah hingga Senin (5/8/2019).

Namun demikian, Indonesia tak sendirian mengalami blackout tersebut. Sejumlah negara, tanpa kecuali negara maju pun pernah mengalami mati listrik secara luas.

Ketua Conseil International des Grand Reseaux Electriques atau Dewan Internasional Sistem Listrik Besar (CIGRE) Indonesia Herman Darnel Ibrahim menuturkan, kejadian blackout juga pernah terjadi di sejumlah tempat, termasuk di negara maju.

Ia memberi contoh, Amerika Serikat pernah beberapa kali mengalami blackout. Di kota New York saja, tercatat pernah mengalami blackout selama tiga kali, yakni 13 Juli 1977, 14 Agustus 2003, dan 14 Juli 2019 alias bulan lalu.

"Jadi rata-rata periodenya 15-20 tahunan," ujar Herman dalam keterangannya, Selasa (6/8/2019).

Pemulihan blackout di New York pada tahun 2003, imbuh Herman, memerlukan waktu lebih dari dua hari. Sementara pada kejadian blackout teranyar pada bulan lalu, jaringan listrik juga baru pulih setelah dua hari.

“California juga pernah mengalami blackout tahun 1996, 2011, 2018 dan 2019," sambungnya.

Kemudian ibukota AS Washington DC juga pernah mengalami pemadaman listrik, yakni pada 27 Juli 2019 lalu.

Begitu lazimnya kejadian ini, sehingga dalam konferensi CIGRE yang diselenggarakan tiap tahun genap di Paris, Perancis, selalu ada sesi khusus yang mempresentasikan kejadian blackout di suatu negara.

Terkait mati listrik pada Minggu, Herman menjelaskan dalam sistem interkoneksi listrik Jawa-Bali, setidaknya pernah terjadi 4 kali blackout, yakni pada tanggal 13 April 1997, 18 Agustus 2005, 18 Maret 2009, dan terakhir 4 Agustus 2019 lalu.

"Jadi kira-kira periodenya sekali dalam 5-10 tahunan," tuturnya.

Herman memaparkan, gangguan blackout umumnya diawali oleh gangguan dari luar, hubungan ke tanah atau lainnya. Gangguan juga bisa terkait dengan kelemahan dalam komponen sistem seperti kekurangan infrastruktur (N-1), asupan terkait setting proteksi, kontrol, dan lain-lain.

"Sistem Jawa Bali adalah interkoneksi yang sangat besar dengan sekitar 500 gardu Induk dan 200-an unit pembangkit serta ribuan kilometer transmisi. Melalui sistem interkoneksi itu, sejatinya sistem menjadi sangat kuat sehingga jarang sekali terjadi gangguan pasokan yang disebabkan oleh pembangkit dan transmisi," ungkapnya.

Namun sebaliknya, karena begitu besar dan kompleksivitasnya sistem, jika terjadi blackout akan butuh waktu lama untuk pemulihan.

Lalu, bagaimana mengatasinya?

Untuk mengetahui akar penyebab blackout, menurut Herman, lazimnya dan memang sudah seharusnya dilakukan investigasi yang melibatkan para ahli dari luar utility.

"Semua rekam data dan data peralatan dikumpulkan dan dianalisa oleh tim penyelidik yang dibentuk. Kemudian dibahas kemungkinan-kemungkinan penyebab, lalu disimpulkan penyebabnya, apakah karena kelemahan peralatan, gangguan pada komponen, kelemahan sistem proteksi atau setting-nya atau bisa juga faktor sumber daya manusia (human error)," papar Herman.

https://money.kompas.com/read/2019/08/06/221800026/amerika-serikat-juga-pernah-beberapa-kali-alami-mati-listrik-total

Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke