Dorong Perekonomian, Setiap Anak di Jerman Dapat Tunjangan Rp 4,8 Juta

LONDON, KOMPAS.com - Pemerintah Jerman telah menyetujui stimulus fiskal sebesar 130 miliar euro atau setara sekira Rp 2.078 triliun (kurs Rp 15.986 per euro).

Stimulus fiskal ini termasuk di dalamnya adalah pemangkasan pajak dan tunjangan sebesar 300 euro atau setara sekira Rp 4,8 juta untuk setiap anak di negara tersebut.

Dilansir dari BBC, Jumat (5/6/2020), kebijakan ini dimaksudkan untuk mendongkrak perekonomian Jerman yang terpukul pagebluk virus corona.

Jerman bakal menuju resesi ekonomi terburuk dalam 70 tahun, di mana pertumbuhan ekonomi diprediksi minus 6,3 persen tahun ini.

"Kita harus sukses dalam mendorong perekonomian," kata Kanselir Jerman Angela Merkel.

Menurut Merkel, fakta bahwa di Jerman saat ini ada 7 juta pekerja dirumahkan sementara menunjukkan betapa rentannya situasi yang ada.

Paket stimus fiskal yang digelontorkan Jerman antara lain pemangkasan pajak pertambahan nilai (PPN), bantuan langsung tunai untuk keluarga yang memiliki anak kecil, dan insentif baru untuk mempermudah pembelian kendaraan listrik.

Guna mendongkrak perekonomian, PPN akan dipangkas dari 19 persen menjadi 16 persen selama periode 1 Juli hingga 31 Desember 2020. Sementara itu, tunjangan untuk anak kecil dialokasikan sebesar 300 euro per anak.

Adapun bagi warga yang membeli kendaraan listrik akan memperoleh semacam diskon hingga 6.000 euro.

Langkah ini dilakukan pemerintah demi mendorong konsumen beralih ke kendaraan listrik yang lebih bersih emisinya.

Dunia usaha pun juga akan memperoleh bantuan dari pemerintah. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor-sektor yang terdampak virus corona, termasuk pariwisata dan hiburan, akan memperoleh dana talangan senilai total 25 miliar euro selama Juni hingga Agustus 2020.

Restoran, hotel, dan perusahaan pengelolaan acara dapat memeperoleh reimburse biaya operasional tetap hingga 80 persen jika terbukti pendapatan mereka anjlok lebih dari 70 persen dibanding tahun lalu.

Merkel menyatakan, program dukungan ini diharapkan bakal membantu perekonomian Jerman agar kembali tumbuh.