Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kendalikan Harga dan Inflasi, The Fed Naikkan Suku Bunga 25 Basis Poin

Setelah mempertahankan suku bunga acuan mendekati nol sejak awal pandemi Covid-19, Komite Pasar Terbuka Federal (diputuskan dalam Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk menaikkan suku bunga 25 basis poin, pada kisaran 0,25 persen.

Dalam pernyataan resmi, The Fed mengatakan, keputusan ini diambil berdasarkan, indikator ekonomi dan angka ketenagakerjaan terus meningkat. Di sisi lain, inflasi tetap tinggi dan invasi Rusia terhadap Ukraina bisa memperburuk dan menekan pertumbuhan ekonomi.

The Fed memiliki mandat ganda, untuk memaksimalkan lapangan kerja dan menjaga harga tetap terkendali. Saat ini, pasar tenaga kerja dan ekonomi mulai pemulihan dengan cepat pasca pandemi, setelah beberapa kebijakan, seperti penurunan suku bunga, dan program stimulus besar-besaran.

Namun, harga melonjak 7,9 persen sepanjang tahun, dan hingga Februari yang mendorong tingkat inflasi tertinggi dalam 40 tahun.

"Kami memperhatikan risiko tekanan kenaikan lebih lanjut pada inflasi dan ekspektasi inflasi. Kami bertekad mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga. Ekonomi AS sangat kuat dan dalam posisi yang baik untuk menangani kebijakan moneter yang lebih ketat,” kata Ketua Fed Jerome Powell, mengutip CNBC.

Masalah rantai pasokan yang awalnya diprediksi berjalan normal tahun ini, nyatanya tidak terjadi, dan menyebabkan peningkatan tajam di berbagai bidang termasuk penjualan mobil bekas, makanan, dan utilitas. Hal ini diperkeruh dengan dampak perang Rusia dan Ukraina, dan kenaikan kasus Covid-19 di China yang mendorong kebijakan lockdown.

Jerome Powell mengatakan, The Fed akan mengatasi inflasi. Para pejabat Fed juga menilai kondisi global saat ini akan berpengaruh pada inflasi yang jauh lebih tinggi pada bulan Desember dan pertumbuhan PDB yang jauh lebih lambat.

“Saya cukup tua untuk mengingat seperti apa inflasi yang sangat tinggi itu. Kami berkomitmen kuat sebagai komite untuk tidak membiarkan inflasi yang lebih tinggi ini mengakar,” kata Powell.

Dalam FOMC, The Fed juga memproyeksikan enam kenaikan suku bunga lagi yang akan terjadi di tahun ini. Namun, kenaikan suku bunga terlalu cepat bisa mendorong AS ke dalam jurang resesi.

Dengan inflasi yang mendekati empat kali target Fed, atau sebesar 2 persen, Powell menjelaskan, bank sentral akan menaikkan suku bunga dalam upaya untuk mengendalikan kenaikan harga. Tetapi beberapa ekonom mempertanyakan seberapa besar dampak The Fed terhadap masalah yang begitu kompleks.

JW Mason, profesor ekonomi di John Jay College, mengatakan kenaikan suku bunga seperempat poin tidak mungkin berdampak banyak pada inflasi atau ekonomi yang lebih luas.

“Serangkaian kenaikan suku bunga kecil kemungkinan besar tidak akan berdampak besar secara keseluruhan. Sementara kenaikan suku bunga yang cukup besar akan memiliki efek negatif yang substansial pada kegiatan ekonomi riil,” kata Mason mengutip The Gurdian.

Powell memperkirakan inflasi AS akan mereda akhir tahun ini, di 4,1 persen. Namun dia mempertegas, perang antara Rusia dan Ukraina kemungkinan akan menyebabkan gangguan rantai pasokan dan harga yang lebih tinggi.

“Apa pun yang terjadi, komite bertekad menggunakan alatnya untuk memastikan inflasi yang lebih tinggi tidak mengakar. Jadi kami bertekad kedepannya, akan menghadapi apa yang akan terjadi,” kata Powell.

https://money.kompas.com/read/2022/03/17/071500026/kendalikan-harga-dan-inflasi-the-fed-naikkan-suku-bunga-25-basis-poin

Terkini Lainnya

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke