Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bank Fama Siap Jadi Bank Digital

Presiden Direktur Bank Fama International Tigor M. Siahaan mengatakan, tahun ini pihaknya tengah mempersiapkan perusahaan untuk me-rebranding menjadi bank digital pada 2023.

"Kami selama ini memang benar-benar melakukan transformasi dari segi proses, dari segi set up, dari segi tech, dan tentu saja dari segi hiring sumber daya manusianya (SDM). Jadi SDM-nya juga benar-benar kita rekrut banyak tenaga-tenaga yang kita harapkan bisa menjadi jembatan untuk transformasi digital tersebut," ujarnya saat exclusive group interview di Revenue Tower, Jakarta dikutip Minggu (11/12/2022).

Adapun rebranding ini akan dilakukan mulai dari pemindahan kantor pusat Bank Fama yang tadinya di Bandung, Jawa Barat menjadi di DKI Jakarta supaya memudahkan proses transformasi ke bank digital.

Selain itu, Bank Fama juga akan meluncurkan produk barunya yang berbasis digital pada pertengahan tahun depan. Namun, dia tidak membocorkan lebih lanjut produk baru ini berupa aplikasi mobile banking atau layanan keuangan lain.

Dia menjelaskan, dalam melaksanakan rebranding ini, Bank Fama akan memanfaatkan eksosistem digital yang sudah terbentuk di para pemegang sahamnya, yakni Emtek, Grab, dan Singtel.

Pasalnya, selain ingin menjadi bank digital, bank swasta asal Bandung ini juga akan membidik segmen underbanked di Indonesia yang selama ini jarang tersentuh layanan perbankan karena rendahnya literasi digital dan ekonomi.

Padahal, dia bilang, segmen underbanked ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, terlebih jika segmen ini dapat dikembangkan maka kontribusi pada perekonomian Indonesia akan sangat besar.

"Intinya, bagaimana kita sekarang bisa memberikan solusi terhadap financial needs atau kebutuhan finansial dari pemain-pemain di ekosistem tersebut, entah itu merchant, restoran, drivers, passengers, atau user dari aplikasi-aplikasi tersebut bagaimana kita bisa memberikan solusi," jelasnya.

Jadi dengan data-data UMKM yang underbanked dari para pemegang saham, Bank Fama akan menilai mana UMKM-UMKM yang bisa diberikan fasilitas pinjaman untuk mengembangkan usahanya.

Sebab, kata dia, para pelaku UMKM ini biasanya kesulitan mendapatkan pinjaman dari bank konvensional karena tidak memiliki persyaratan yang layak seperti laporan keuangan untuk menilai suatu usaha bisa diberikan pinjaman atau tidak.

Sementara dengan data yang dimiliki para pemegang saham Bank Fama, dapat diketahui seperti apa kinerja usaha suatu UMKM. Misalnya dapat dilihat dari rating usaha, catatan pendapatan, dan sebagainya.

Seperti diketahui, masing-masing dari tiga investor Bank Fama ini memiliki keahlian di bidang masing-masing, yaitu Emtek Grup di bidang media online, offline, dan streaming lalu Grab di bidang ride hailing, food delivery, payment system, dan kesehatan, serta Singtel di bidang telekomunikasi dan derivatifnya.

"Kami proses dengan cara berbeda dengan ekosistemnya, dengan data yang mereka miliki, data-data yang kita punya dengan flow yang kita ada. Dengan begitu kita bisa memberikan sesuatu yang lebih supaya mereka produktivitasnya bisa jauh lebih besar. Itu kira-kira arahnya," tukasnya.

Layanan keuangan digital yang didukung ekosistem dan jaringan yang kuat ini juga memiliki visi untuk mengedukasi dan memberdayakan kapasitas finansial masyarakat Indonesia.

Harapannya dengan lebih banyak masyarakat underbanked yang menyadari potensi besar dari bank digital, misi besar Bank Fama untuk mendukung produktivitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

https://money.kompas.com/read/2022/12/11/183032426/bank-fama-siap-jadi-bank-digital

Terkini Lainnya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Bos Garuda Bersikukuh Minta Kemenhub Revisi TBA Tiket Pesawat

Whats New
Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Risalah The Fed: Batal Turunkan Suku Bunga?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke