Industri perbankan sebagai salah satu pilar utama industri keuangan saat ini telah bertransformasi dengan masif antara lain dalam pengembangan infrastruktur, penyediaan jaringan, perbaikan proses bisnis. Semuanya ditujukan untuk memberikan layanan yang handal demi kepuasan nasabah.
Salah satu bagian penting dalam bank selaku lembaga intermediasi adalah perkreditan. Bank bertugas menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Proses kredit perbankan saat ini dirasa masih dapat dioptimalkan lagi. Sejak tahap inisiasi, evaluasi pemberian kredit, pencairan hingga monitoring masih diperlukan perbaikan dan penyempurnaan dalam rangka memberikan proses yang cepat dan handal.
Bila dianalogikan dengan perkembangan mobil pada dunia otomotif, perkembangan proses kredit pada industri perbankan juga dapat disamakan dengan mobil, salah satu konsep yang paling terkini adalah konsep mobil autopilot.
Mengutip dari salah satu artikel otomotif di VOI.ID, autopilot adalah teknologi yang mengadopsi konsep self-driving, yaitu teknologi otomatis yang dapat mengambil alih kemudi dari pengemudi sehingga mobil akan melaju dengan sendirinya dan otomatis tanpa dikendalikan oleh pengemudi.
Kendaraan yang menggunakan sistem autopilot menggunakan spesifikasi sensor kamera yang tinggi. Sensor kamera tersebut akan menangkap objek di sekitar yang bergerak cepat seperti mata kedua bagi pengemudi.
Dengan pengendalian otomatis tersebut, mobil dengan konsep autopilot dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan yang mayoritas diakibatkan oleh kelalaian pengemudi ketika mengemudi.
Namun pada mobil autopilot tidak 100 persen dikendalikan oleh sistem dan teknologi, masih dibutuhkan pengemudi untuk melakukan tugas seperti menyalakan dan mematikan kendaraan, dan tugas utama ketika bahaya atau keadaan darurat yang tidak dapat ditangani oleh sistem.
Proses kredit perbankan saat ini mungkin sama dengan mobil tipe manual ataupun matic di mana semua kendali masih dipegang oleh pengemudi atau bankir selaku inisiator dan pemegang keputusan akhir.
Namun ke depan, sangat mungkin jika dalam perkembangannya proses kredit akan beralih ke mode autopilot.
Berikut merupakan gambaran proses kredit dari yang eksisting saat ini menjadi proses kredit autopilot:
Pertama, inisiasi. Saat ini inisiasi masih dilaksanakan dengan proses manual. Biasanya bankir akan melakukan kunjungan kepada calon peminjam yang berprospek untuk diberikan kredit.
Proses inisiasi autopilot akan digantikan oleh teknologi Artificial Intelligence (AI) antara lain dengan penawaran melalui automatic call center dan email marketing automation yang datanya di-generate dari evaluasi awal bank terhadap transaksi dan dana nasabah eksisting yang dirasa eligible untuk diberikan kredit.
Kedua, evaluasi pemberian kredit. Pemberian kredit saat ini dievaluasi melalui sistem sepenuhnya, manual sepenuhnya ataupun kombinasi keduanya.
Hal ini tergantung dari segmen kredit, limit pemberian kredit dan kebijakan masing-masing bank.
Di masa depan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, evaluasi pemberian kredit diharapkan sudah dapat dilaksanakan melalui sistem terintegrasi.
Tools penilaian kredit seperti scoring dan rating dapat lebih akurat dan presisi karena dapat meng-capture seluruh data, baik data yang bersifat internal bank maupun data dari eksternal seperti data kependudukan, media sosial dan lain-lain.
Ketiga, pencairan kredit. Proses pencairan kredit yang meliputi pengecekan dokumen kredit, legalitas, dan hal–hal yang terkait administrasi agunan saat ini masih dilaksanakan dengan melibatkan banyak intervensi dan bantuan manusia. Diharapkan ke depan proses tersebut akan lebih cepat dengan dukungan teknologi.
Keempat, monitoring. Pengawasan atau monitoring merupakan proses kredit yang kadang dilupakan, tetapi sangat penting karena menyangkut keberlangsungan pinjaman dan kinerja bank.
Pada monitoring kredit autopilot, bank nantinya akan memiliki tools sensor yang dapat memantau kredit dari berbagai sudut.
Contohnya, sinyal akan menyala apabila rasio keuangan peminjam yang menurun, terdapat perubahan pola transaksi, dan hal lainnya yang dapat diantisipasi di awal untuk meminimalkan terjadinya pemburukan kualitas kredit.
Perubahan merupakan keniscayaan yang harus dilakukan apabila perbankan ingin terus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman.
Perbankan perlu mempersiapkan semua aspek antara lain peningkatan kapasitas infrastruktur, perbaikan proses bisnis, penyelarasan sistem, percepatan implementasi teknologi, hingga bankir yang adaptif pada perubahan proses kredit perbankan.
https://money.kompas.com/read/2024/06/28/110025726/proses-kredit-perbankan-masa-depan-autopilot