Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diblokir AS, Pendapatan Huawei Diprediksi Tergerus Rp 42,6 Triliun

Kompas.com - 18/06/2019, 07:08 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber Reuters

HONG KONG, KOMPAS.com - Produsen produk teknologi kenamaan asal China Huawei mengaku dampak dari pemblokiran yang dilakukan Amerika Serikat terhadap produk mereka lebih dari yang diperkirakan.

Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan, pemblokiran tersebut membuat perusahaan harus menekan ekspektasi pendapatan mereka tahun ini.

Ren menjelaskan, berdasarkan kondisi terkini perusahaan, pemblokiran oleh AS bakal menggerus pendapatan Huawei hingga 30 miliar dollar AS atau sekitar Rp 42,6 triliun (kurs Rp 14.200 per dollar AS). Hal ini cukup mengejutkan lantaran beberapa pekan setelah pemberlakuan kebijakan eksekutif perusahaan cenderung tak banyak berkomentar mengenai dampak tersebut dan mempertahankan bahwa Huawei mandiri secara teknologi.

Baca juga: Perang Dagang, India Naikkan Tarif untuk Produk-produk Asal AS

Seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/6/2019) Amerika Serikat telah memasukkan Huawei pada daftar hitam ekspor dengan alasan masalah keamanan nasional. Di dalam kebijakan tersebut, pemerintah AS melarang pemasok AS untuk menjual kepada pembuat perakit peralatan telekomunikasi terbesar ke dua di dunia tersebut tanpa persetujuan khusus.

Huawei pun membantah produknya menimbulkan ancaman keamanan. Akibat larangan tersebut, perusahaan teknologi lain, termasuk Google dan perancang chip asal Inggris ARM memutuskan untuk membatasi atau bahkan menghentikan hubungan mereka dengan Huawei.

Ren mengatakan, dirinya tak menyangka tekad AS untuk memecah belah perusahaan begitu kuat dan mendalam.

"Kami tidak menyangka mereka akan menyerang kami dalam berbagai aspek," ujar Ren dalam sebuah wawancara di kantor pusat Huawei di Shenzen.

"Kami tidak bisa mendapatkan suplai dari berbagai komponen, tidak bisa turut berpartisipasi dalam organisasi internasional, tidak bisa menggunakan berbagai komponen asal AS, dan bahkan tidak bisa menggunakan koneksi jaringan yang berkaitan dengan komponen-komponen tersebut," lanjut Ren.

Huawei, yang tahun lalu mencetak pendapatan sebesar 721,2 miliar yuan atau setara dengan 104 miliar dollar AS tahun lalu, diprediksi bakal mencetak laba sekitar 100 miliar dollar AS tahun ini dan selanjutnya.

Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan target awal perusahaan, yang diprediksi bakal tumbuh di antara 125 miliar dollar AS hingga 130 miliar dollar AS tergantung pada fluktuasi kurs.

Baca juga: Perang Dagang, CEO Huawei Tolak Aksi Boikot Apple di China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Sistem Perpajakan yang Kompleks Jadi Tantangan Korporasi untuk Bayar Pajak

Whats New
Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Damri Buka Rute Baru Ciputat ke Bandara Soekarno-Hatta, Simak Jam Operasionalnya

Whats New
Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Indonesia Terus Kurangi Ketergantungan terhadap Dollar AS, Ini Buktinya

Whats New
Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Garuda Indonesia Tak Bagikan Dividen Meski Catatkan Laba Bersih di 2023

Whats New
Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Injourney Airports Layani 49,7 Juta Penumpang Sepanjang Januari-April 2024

Whats New
Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Libur Panjang Waisak, Kemenhub Ingatkan Bus Pariwisata yang Beroperasi Harus Laik Jalan dan Berizin

Whats New
Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Usai Rilis Logo Baru, Wamen BUMN Kasih Tugas Ini ke Bulog

Whats New
Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Anak Usaha Semen Indonesia Alokasikan Separuh Area Pabrik sebagai Hutan Kota

Whats New
Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Sasar Pasar Global, Industri Obat Berbahan Alam di Indonesia Perlu Ditingkatkan Pengembangannya

Whats New
Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai 'GovTech' Indonesia

Peruri Punya Logo Baru, Siap Jalani Tugas sebagai "GovTech" Indonesia

Whats New
BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

BUMN Didorong Terapkan Praktik BJR, Seberapa Penting?

Whats New
Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 23 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Pemerintah Akan Ambil Alih Lahan Tambang PT Timah yang Dikelola Penambang Liar

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 23 Mei 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Kamis 23 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com