Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Corona, Pembukaan Penerbangan dari China ke Belitung Tertunda

Kompas.com - 28/02/2020, 21:03 WIB
Mutia Fauzia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Bupati Belitung Ishak Meirobie mengatakan, akibat wabah virus corona yang telah membunuh ribuan jiwa di seluruh dunia membuat rencana membuka penerbangan langsung dari China tertunda.

Padahal seharusnya, untuk rencana pembukaan penerbangan langsung dari China bakal dibuka dalam empat bulan ke depan.

"Corona menahan direct flight Singapura dan rencana direct flight dari China yang sudah kami jajaki dan siapkan tahun ini. Empat bulan lagi seharusnya sudah terbang. Tapi ya sudahlah kami anggap ini cobaan," ujar Ishak di kawasan Bukit Peramun, Belitung, Jumat (28/2/2020).

Baca juga: Garuda Enggan Komentari Rencana Istana Beli Pesawat Kepresidenan Lagi

Pembukaan penerbangan langsung dari China dan Singapura tersebut menyusul realisasi penerbangan langsung dari Kuala Lumpur yang telah dijalankan sejak pertengahan tahun lalu.

Ishak mengatakan, tingginya potensi kedatangan turis mancanegara asal China dilihat dari porsi turis China yang cukup besar menggunakan fasilitas penerbangan langsung dari Kuala Lumpur tersebut.

"20 persen dari Kuala Lumpur itu orang China, dari 30 ribu orang tahun lalu," ujar dia.

Untuk menambal kehilangan potensi wisman tersebut, pemerintah Kabupaten Belitung berupaya menarik minat wisatawan domestik.

Baca juga: Gara-gara Corona, Belitung Kehilangan 6.000 Wisatawan China

Tahun ini, pihaknya menargetkan wisatawan yang menyambangi Belitung di kisaran 400.000 hingga 500.000 orang. Meski dirinya sedikit pesimistis target tersebut bisa tercapai dengan kondisi industri pariwisata yang sedang loyo akibat virus corona.

"Nggak muluk (target wisatawan) cukup pertahankan di 400.000 sampai 500.000, tapi kelihatannya kondisi ini tidak normal. Bukan karena Belitung tidak siap. Karena ada corona, kemudian di awal harga tiket mahal. Pukulannya berkali-kali," ujar Ishak.

"Tapi kami sudah bersiap memperbaiki dengan experience tourism. Orang datang akan mendapatkan pengalaman berbeda, kami buka dengan festival dan di 2020 ini akan ada 88 festival di Belitung," jelas Ishak.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Gelisah Pikirkan Rencana Pindah Ibu Kota

Ishak menjelaskan, porsi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata terhadap keseluruhan PAD Kabupaten Belitung terus meningkat sejak pemerintah memutuskan untuk tak lagi mengandalkan hasil tambang lima tahun yang lalu.

Saat ini, PAD dari sektor pariwisata sebesar Rp 50 hingga Rp 60 miliar. Sementara keseluruhan PAD Kabupaten Belitung tercatat mencapai Rp 190 miliar. Angka tersebut meningkat hampir empat kali lipat jika dibandingkan dengan realisasi PAD lima tahun lalu.

"Jadi kami seperti sudah menemukan jalur yang tepat karena meningkatnya (PAD) 400 persen sejak meninggalkan tambang," ujar Ishak.

"Timah masih menjadi (salah satu sumber PAD) namun ruang lingkupnya makin sempit. Saat ini kami konsisten untuk menjaga alam dan mengembangkan ecosmart tourism," jelas dia.

Baca juga: Sektor Keuangan Indonesia Mulai Terdampak Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com