Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Grab Ventures Velocity Angkatan 3 Dibuka, Grab Incar Startup Kuliner dan Logistik

Kompas.com - 03/03/2020, 16:32 WIB
Yakob Arfin Tyas Sasongko,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejalan dengan upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan talenta digital, Grab kembali membuka pendaftaran Grab Ventures Velocity (GVV).

GVV adalah program inkubasi startup dari Grab. Ini adalah kali ketiga Grab membuka pendaftaran menyusul kesuksesan startup Indonesia yang terpilih sebagai GVV Angkatan 2 seperti Tani-Hub dan Qoala.

GVV Angkatan 3 diharapkan dapat merangkul bibit unggul startup untuk berkembang dalam ekosistem Grab.

Baca juga: Grab Venture Velocity Buka Pendaftaran Untuk Pengembangan Startup

“Melalui GVV kami berharap dapat meningkatkan kualitas startup tanah air sehingga mampu mendukung pemerintah untuk mendorong ekonomi digital,” kata Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jakarta, Selasa (3/3/2020).

Neneng mengungkapkan, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan startup yang sangat cepat dengan jumlah kurang lebih 2.193 startup.

Baca juga: Kenalkan Ini 7 Local Heroes yang Ikut Majukan Perekonomian Kota Medan

Hal itu membuat Indonesia menjadi negara kelima dengan jumlah startup terbesar di dunia.

“Indonesia ingin menjadi ekonomi digital terbesar di Asia tenggara. Untuk itu kita harus mempercepat pertumbuhan startup di Indonesia,” terangnya.

Untuk GVV angkatan 3, Grab masih mengangkat tema pemberdayaan pengusaha mikro. Namun fokusnya tak seperti tahun lalu pada pemberdayaan petani dan usaha kecil, kini targetnya pada bidang restoran dan logistik.

“Track pertama adalah velue add services restaurant untuk Usaha Kecil Menengah (UKM). Kami mencari startup yang bisa mendigitalisasi pengusaha penyedia makanan dalam menaikkan bisnisnya, mereduce biaya, dan memperlancar operasi-operasi mereka,” jelas Neneng.

Baca juga: Ini Upaya Grab untuk Ciptakan Transportasi Aman, Nyaman, dan Andal

Sementara itu, track kedua adalah industri logistik, di mana startup bisa mendigitalisasi inovasi dalam warehousing (pergudangan) dan trucking space (truk).

“Bagaimanapun juga, logistik sangat penting di Indonesia. Kami sangat memerlukan startup yang berada di bidang tersebut,” tambahnya.

Startup Indonesia yang terpilih dalam GVV Angkatan 2 seperti Tani-Hub dan Qoala, hadir dalam peluncuran GVV Angkatan 3 tahun 2020. Kompas.com/Yakob Arfin Tyas Sasongko Startup Indonesia yang terpilih dalam GVV Angkatan 2 seperti Tani-Hub dan Qoala, hadir dalam peluncuran GVV Angkatan 3 tahun 2020.

Neneng juga mengatakan startup yang lulus sebagai alumni GVV angkatan 3 akan memperoleh sejumlah benefit, salah satunya adalah melakukan pilot project di platform Grab.

“Itu kan sesuatu banget karena mereka bisa memaksimalkan customer kami (Grab). Mereka kan bisa nge-check sebenarnya mereka growth-nya gimana sih? Kan customer base Grab 'gede' banget,” kata Neneng.

Baca juga: Begini Strategi GrabKios untuk Mitra Warung pada 2020

Selain itu mereka juga mendapat pelatihan, pengembangan kemampuan, dan bimbingan dari para selevel-selevel startup bagaimana menjadi unicorn, serta apa saja yang harus dilakukan.

Asal tahu saja, GVV Angkatan 3 terbuka untuk seluruh startup di Indonesia maupun Asia Tenggara. Pendaftaran dimulai sejak peluncuran di Jakarta pada 3 Maret 2020 dan ditutup pada 31 Maret 2020.

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com