Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terdampak Corona, Ekonomi China Bisa Tumbuh Negatif sejak 1970an

Kompas.com - 05/03/2020, 11:13 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

Ekonom UBS juga memprediksi ekonomi China berkontraksi pada Januari dan Februari 2020, karena data PMI yang buruk.

"Dua minggu ke depan akan sangat penting untuk melacak jalur kasus virus corona yang dikonfirmasi dan laju normalisasi ekonomi," tulis Ning Zhang dan Tao Wang, ekonom UBS.

Data terbaru tersebut juga menunjukkan bahwa upaya China untuk meningkatkan lapangan kerja di tahun ini dalam bahaya. Sektor jasa China mewakili sekitar 360 juta pekerjaan dan menyumbang 46 persen dari pasar tenaga kerja, menjadikannya sumber pekerjaan terbesar di negara itu.

Otoritas pemerintah yang telah berusaha keras untuk menjaga pengangguran tetap rendah, mulai waspada terhadap dampak yang bisa terjadi sebaliknya.

Perdana Menteri China Li Keqiang mengatakan pada bulan lalu bahwa para pejabat mengawasi dengan cermat masalah ketenagakerjaan dan akan berusaha mencegah PHK besar-besaran."

Dia juga mengatakan menstabilkan pekerjaan adalah tugas utama pemerintah, dan memberikan penekanan khusus pada lulusan baru dan pekerja migran.

Sebanyak 290 juta pekerja migran China termasuk di antara mereka yang paling rentan terhadap kemerosotan, karena mereka sering melakukan perjalanan dari daerah pedesaan ke kota-kota untuk melakukan pekerjaan konstruksi, manufaktur, atau layanan yang akan sulit ditemukan selama sejumlah kota di China pada bulan lalu.

Hanya 80 juta pekerja migran telah kembali bekerja pada pertengahan Februari 2020, menurut data pemerintah China.

Dalam beberapa hari terakhir, China telah mendesak mahasiswa untuk bergabung dengan tentara dan memerintahkan semua perguruan tinggi negeri untuk memperluas program gelar lanjutan mereka - upaya yang dimaksudkan untuk mengurangi jumlah pencari kerja.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Dihantam corona, ekonomi China bisa tumbuh negatif untuk pertama kali sejak 1970-an

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com