Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi Pelemahan Global, Ini Langkah yang Dilakukan Presiden Jokowi

Kompas.com - 10/03/2020, 06:32 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyusun sejumlah rencana kebijakan ekonomi makro untuk mengatasi dan mengantisipasi pelemahan perekonomian global.

"Saya minta sekali lagi untuk dikalkulasi secara detail mengenai risiko pelemahan ekonomi global, termasuk akibat dari merebaknya Virus Corona yang terjadi di awal tahun ini dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan di tahun 2021. Kemudian Langkah-langkah mitigasi yang kita kerjakan tahun 2020 harus diperkuat lagi untuk tahun 2021," kata Jokowi seperti dilansir dari Antara, Senin (9/3/2020).

"Rancangan kebijakan fiskal tahun 2021 yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional yang mampu mengatasi berbagai risiko yang mungkin muncul dan mampu melindungi ekonomi negara kita dari gejolak ekonomi global. Ini perlu juga digarisbawahi," tambah Presiden.

Baca juga: Diterpa 2 Sentimen Negatif, Rupiah dan IHSG Rontok

Dia mengatakan. walaupun menghadapi tekanan ekonomi global, Indonesia tetap harus optimistis.

"Pertumbuhan ekonomi kita di tahun lalu, tahun 2019 tercatat 5,02 persen, pertumbuhan ini cukup baik di tengah ketidakpastian situasi global dan kemungkinan resesi yang sudah terjadi di beberapa negara," katanya.

Presiden pun meminta agar reformasi struktural dapat dijalankan secara konsisten.

"Terutama nanti setelah adanya Omnibus Law Cipta Kerja dan Omnibus Law Perpajakan, ini akan menciptakan sebuah momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi negara kita," ujar Jokowi.

Selanjutnya Presiden Jokowi juga mengingatkan agar ekonomi harus tumbuh secara berkualitas sehingga kebijakan fiskal tahun 2021 harus bisa memberikan stimulus.

"Selanjutnya juga memberikan rangsangan, peningkatan daya saing ekonomi nasional, penciptaan nilai tambah, serta mendorong pemerataan pembangunan. Daya tarik investasi harus terus ditingkatkan agar bisa membuka banyak lagi lapangan kerja baru, insentif bagi tumbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan, terutama yang berkaitan dengan industri padat karya," jelas Presiden.

Baca juga: Bos Bank Mega: Akibat Corona, Ekonomi Global Bisa Tumbuh di Bawah 2,8 Persen

Presiden meminta agar hilirisasi industri harus terus didorong, termasuk di Kawasan Indonesia Bagian Timur.

"Penguatan UMKM harus terus dilakukan sehingga mampu naik kelas masuk dalam supply chain nasional maupun supply chain global. Saya minta juga diberikan perhatian khusus pada program Kredit Usaha Rakyat, Mekar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera), UMI (Pembiayaan Ultra Mikro) dan juga Bank Wakaf Mikro," ucap Jokowi.

Selanjutnya, Presiden meminta agar pada 2021 defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan harus semakin menurun.

"Sehingga perlu diberikan prioritas pengembangan industri substitusi impor, kemudian melanjutkan kebijakan bioenergi ke program B40 dan B50, kemudian langkah-langkah terobosan dalam rangka meningkatkan lifting minyak kita," katanya.

Terakhir, Presiden menegaskan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul melalui program pendidikan, kesehatan, pelatihan vokasional, kartu prakerja dan juga program pengentasan kemiskinan.

Baca juga: Hadapi Perlambatan Ekonomi Akibat Virus Corona, Ini Saran Sandiaga Uno ke Pemerintah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com