Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dapat Kartu Tani, 7.000 Petani di Batu Memperoleh Pupuk Bersubsidi

Kompas.com - 18/03/2020, 19:23 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebanyak 7.000 petani di Kota Batu kini bisa menikmati pupuk bersubsidi dari pemerintah karena telah menerima kartu tani.

Menurut Kepala Seksi Pupuk Pestisidan dan Alat Dinas Pertanian Kota Batu Imron Arifianto, 6.100 kartu tani sudah diambil, sisanya belum.

Kartu tani harus dimiliki petani untuk mendapat sejumlah bantuan kebutuhan pertanian bersubsidi,” ujar dia dalam keterangan tertulis.

Salah satu bantuan, sambung Imron, adalah pupuk bersubsidi di kios-kios pengecer yang hanya bisa didapat dengan kartu tani.

Baca juga: 16.220 Petani di Mukomuko, Bengkulu Segera Terima Kartu Tani

“Kalau tidak ada kartu tani, tidak boleh membeli pupuk bersubsidi. Namun jika petani ingin memaksakan membeli pupuk dan tidak memiliki kartu tani, boleh saja, tetapi bukan pupuk bersubsidi,” imbuh dia.

Imron pun berharap petani bisa segera mengambil kartu tani karena bisa digunakan pula untuk mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan tercover dalam program kredit lunak dengan limit Rp 25 juta tanpa agunan dan Rp 200 juta dengan agunan.

Agar petani dapat kartu tani

Imron menjelaskan, petani yang ingin mendapat kartu tani harus tergabung dalam kelompok tani (poktan). Jika belum, petani bisa melapor ke penyuluh pertanian di wilayah setempat.

“Penerapan kartu tani ini dapat menekan dan membatasi warga luar daerah untuk membeli pupuk di wilayah Kota Batu,” kata dia.

Ia melanjutkan, petani yang terdaftar dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) di kios pengecer berhak mendapat pupuk bersubsidi.

“Untuk itu, segerah hubungi penyuluh setempat untuk membuat kartu tani. Tidak ada biaya apa pun,” kata Imron.

Baca juga: Kementan Gencarkan Program Pupuk Bersubsidi, 3.000 Petani di Bangka Tengah Terima Kartu Tani

Sementara itu, menurut Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy, data penerima pupuk bersubsidi telah dimiliki setiap kabupaten atau kota di Indonesia.

Data itu dihimpin dari kartu tani dan elektronik RDKK (e-RDKK). Dengan demikian berapa banyak alokasi dan ke mana akan disalurkan jelas terdata.

“Data dalam kartu tani ini juga bermanfaat sebagai dasar penyusunan kebijakan pemerintah, data kebutuhan pupuk yang akurat, dapat memproyeksikan potensi panen di daerah tertentu, dan mengetahui produktivitas lahan suatu daerah,” kata Sarwo Edhy.

Menurut dia, kartu tani dan e-RDKK dapat meminimalkan penyalahgunaan alokasi pupuk, sehingga tepat sasaran.

Baca juga: Kotamobagu Terapkan Kartu Tani untuk Batasi Pembeli Pupuk Subsidi

Manfaat lain adalah, sistem tersebut memastikan tidak ada kekurangan stok pupuk untuk petani karena data telah tervalidasi sesuai e-RDKK milik pemerintah daerah.

Meski demikian, Kementan tetap menjalankan kebijakan solusi dengan membuka sistem e-RDKK mulai tanggal 20-25 setiap bulannya untuk menginput data yang belum terkumpul.

Sarwo Edhy juga menjelaskan bahwa alokasi dan distribusi pupuk dapat dikonfirmasi ke pihak produsen utama, bukan hanya Kementan, sehingga diketahui validitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com