Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis Akan Dapat Tower Khusus di Wisma Atlet Kemayoran

Kompas.com - 20/03/2020, 15:11 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, empat tower Wisma Atlet Kemayoran akan digunakan untuk penanganan pasien virus corona.

Di tower pertama, akan digunakan secara khusus untuk para tenaga medis yang bertugas menangani pasien corona di Wisma Atlet Kemayoran.

“Karena kita juga penting untuk melindungi mereka (tenaga medis), harus cukup istirahat, peralatannya ada dan lain-lain,” ujar Erick dalam video conference dengan wartawan, Jumat (20/3/2020).

Baca juga: Wisma Atlet untuk Isolasi Pasien Corona, Sri Mulyani Koordinasi dengan BNPB

Selanjutnya, di tower tiga akan digunakan sebagai posko bagi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 atau corona.

“Di tower 3 ada posko gugus, karena ini yang jadi pimpinan dalam proses ini semua, tidak hanya di wisma atlet, (tapi) juga dalam tangani perang untuk covid-19,” kata Erick.

Kemudian, akan ada dua tower khusus yang akan digunakan untuk menampung, sekaligus ruang perawatan bagi pasien corona.

“Nah di tower 6 dan 7 itu akan kita fokuskan untuk tadi para pasien. (Fasilitasnya) ada ICU, ruang refreshing, ruang rawat dan tentunya di 6 itu khusus juga ruang rawat inap pasien. Pintunya juga hanya dua, di-lock karena ini penting kita jaga juga,” ucap dia.

Baca juga: Apindo Klaim RS Swasta Tolak Pasien Corona Karena Urusan Bisnis

Sebelumnya, Pemerintah memutuskan Wisma Atlet Kemayoran dapat digunakan sebagai Rumah Sakit Darurat Corona (Covid-19).

Dari seluruh 10 menara yang berada di kompleks Wisma Atlet, hanya empat menara yang akan digunakan, yakni Tower 1, 3, 6, dan 7.

Seluruh menara tersebut akan dimanfaatkan dengan fungsi berbeda. Tower 1 misalnya, digunakan sebagai ruangan khusus bagi petugas medis.

Baca juga: Erick Thohir Buka Lowongan Relawan untuk Perangi Corona, Minat?

Lantai 1-24 dari bangunan tersebut berkapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang.

Selanjutnya di Tower 3 dari lantai 1-24 rencananya difungsikan sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan Covid-19. Total ruangan di menara ini sebanyak 650 orang dan bisa menampung maksimum 1.750 orang.

Kemudian, untuk Tower 6, akan digunakan utuh sebagai ruang rawat inap pasien.

Bangunan ini memiliki kapasitas 650 unit. Satu kamar diperkirakan bisa menampung dua hingga tiga orang. Dengan demikian, gedung tersebut bisa menampung 1.750 orang.

Kemudian Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi. Bangunan tersebut memiliki kapasitas 886 unit.

Dengan demikian, jika satu unitnya bisa menampung dua hingga tiga orang, maka kapasiitas totalnya bisa mencapai 2.458 pasien.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000, Investor Nilai Pemerintah Lambat Tangani Corona

Lantai satu di gedung 7, dimanfaatkan sebagai Instalasi Gawat Darurat (IGD). Sementara lantai dua digunakan untuk Intensive Care Unit (ICU).

Lalu lantai tiga dimanfaatkan sebagai ruang refreshing. Sedangkan lantai empat hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien.

Baca juga: Erick Thohir Instruksikan BUMN Alokasikan CSR untuk Pengadaan Alkes di Wisma Atlet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com