Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Mulai Bergerak, Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga Acuan

Kompas.com - 30/03/2020, 19:57 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BEIJING, KOMPAS.com - Bank sentral China, People Bank of China (PBoC), mengambil langkah mengejutkan dengan mamangkas suku bunga sebesar 20 basis points (bps) pada Senin (30/3/2020).

Pemangkasan tersebut adalah yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Dikutip dari Reuters, dengan pelonggaran kebijakan tersebut, bank sentral berupaya untuk mengurangi tekanan yang terjadi pada perekonomian China akibat pandemik virus corona.

Melalui laman resminya, PBoC mengumumkan telah memangkas suku bunga 7 days revers repo rate menjadi 2,2 persen dari yang sebelumnya 2,4 persen.

Baca juga: China Mulai Bangkit dari Corona, Erick Thohir Tak Mau RI Ketinggalan

Seorang penasihat bank sentral, Maj Jun kepada media pemerintah setempat mengatakan, China masih memiliki ruang yang cukup untuk penyesuaian kebijakan moneter. Keputusan melonggarkan suku bunga dilakukan dengan mempertimbangkan banyak perusahaan setempat mulai beroperasi kembali.

Selain itu, secara global, pandemik virus corona kian menekan perekonomian.

Pemangkasan suku bunga tersebut merupakan yang ketiga kalinya sejak November tahun lalu.

Pemangkasan pun dilakukan usai persebaran virus corona mulai melambat di China. Berdasarkan data terakhir, saat ini terdapat 3.304 kasus kematian di China akibat virus corona dengan 81.470 kasus positif terinfeksi.

Capital Economics, dalam sebuah catatan mengatakan China membutuhkan lebih banyak kebijakan pelonggaran terutama di bidang fiskal untuk membantu perekonomian kembali ke tren sebelum pukulan virus terjadi.

Para pembuat kebijakan global telah meluncurkan langkah-langkah stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam beberapa minggu terakhir. Seperti halnya memangkas suku bunga besar-besaran dan menyuntikkan triliunan dolar untuk meredam dampak virus corona terhadap perekonomian mereka karena banyak negara telah menerapkan lockdown untuk menahan pandemi.

Yan Se, kepala ekonom di Founder Securities di Beijing, mengatakan penurunan suku bunga adalah komitmen China untuk janji yang dibuat selama pertemuan G20 pekan lalu untuk memerangi virus corona dan menstabilkan pasar keuangan.

"China adalah satu-satunya ekonomi utama yang belum menerapkan langkah-langkah pelonggaran skala besar," kata Yan.

Para pemimpin G20 berjanji pada hari Kamis untuk menyuntikkan lebih dari 5 triliun dollar AS ke dalam ekonomi global untuk membatasi risiko meningkatnya pengangguran di tengah pandemik virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 700.000 orang dan membunuh hampir 34.000 di seluruh dunia.

Sebelumnya pada hari itu, PBOC menyuntikkan 50 miliar yuan (7 miliar dollar AS) ke pasar uang melalui operasi reverse repo selama tujuh hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Libur 'Long Weekend', KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Jelang Libur "Long Weekend", KCIC Tawarkan Tiket Whoosh Mulai Rp 150.000

Whats New
Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Garuda Alihkan 2 Pesawat untuk Angkutan Haji, 100 Penerbangan Terdampak

Whats New
BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

BPR yang Mau Melantai di Bursa Wajib Penuhi Ini

Whats New
Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 21 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Jumlah Penumpang KRL Jabodetabek Tembus 16,43 Juta Sepanjang Mei 2024

Whats New
BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

BPR Bangkrut karena Kecurangan Pengurus, Ini Upaya OJK

Whats New
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Selasa 21 Mei 2024

Spend Smart
Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan 'Orang' Prabowo

Siapkan RAPBN 2025, Sri Mulyani: Kita Terus Berkomunikasi dengan "Orang" Prabowo

Whats New
Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Ekonom Sebut Ada Potensi Rp 10.529 Triliun ke PDB dari Energi Terbarukan Berbasis Komunitas

Whats New
IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

IHSG Awal Sesi Fluktuatif, Rupiah Melemah Tembus Level Rp 16.033

Whats New
Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Menaker Ida Sebut Program Desmigratif Layak Dilanjutkan

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Kemenhub Pastikan Pesawat Haji yang Terbakar di Makassar Punya Sertifikat Laik Terbang

Whats New
Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Kala Tiga Kementerian Saling Tuding soal Penumpukan Kontainer di Pelabuhan

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Harga Bahan Pokok Selasa 21 Mei 2024: Daging Ayam Naik, Daging Sapi Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com