Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadapi New Normal, Begini Persiapan Perbankan di Indonesia

Kompas.com - 25/05/2020, 19:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Era normal baru (new normal) sebagai langkah pemulihan ekonomi dan industri sudah di depan mata.

Industri perbankan khusus plat merah pun sudah mempersiapkan sederet skenario, sejalan dengan arahan dari Kementerian BUMN dalam surat Menteri BUMN Nomor S-336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.

Tentunya, dalam era normal baru ini fitur dan layanan digital bakal menjadi ujung tombak operasional bank ke depan.

Baca juga: Panduan Lengkap Penerapan New Normal yang Wajib Dipatuhi Perusahaan

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) misalnya yang akan mengintensifkan layanan digital pada outlet-outlet konvensional BNI.

“Terkait dengan operasional pembukaan outlet, akan menyesuaikan dengan instruksi terkait dengan keadaan suatu daerah terhadap PSBB-nya. Kenyamanan dan pelayanan nasabah berbasis protokol Covid-19 diutamakan,” ujar Direktur Layanan dan Jaringan BNI Adi Sulistyowati pekan lalu.

Bukan cuma itu, Susi, sapaan akrab Adi Sulistyowati juga menyebut akan melakukan perampingan gerai konvensional perusahaan. Perusahaan akan melakukan perubahan tatanan pekerja dari tatap muka menjadi lebih ke sistem digital.

Ini diharapkan dapat mengubah pola pikir dan tatanan layanan yang biasa menjadi lebih efektif dan menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Simak, Jadwal Lengkap Operasional 4 Bank Besar Selama Lebaran

Kemudian, BNI juga akan menjalankan aturan karyawan di atas 45 tahun untuk bekerja dari rumah atau work from home. Sementara untuk usia kurang dari 45 tahun dapat menjalani aktivitas di kantor.

Meski demikian, perusahaan tetap memberikan penugasan dan target yang bisa dijalankan selama karyawan berada di rumah. Bahkan, BNI sudah menyiapkan skenario terburuk apabila ada karyawannya yang terinfeksi virus corona.

Sejauh ini pun sebenarnya transaksi digital BNI terus meningkat. Misalnya saja, mobile banking BNI dari sisi volume transaksi sudah mencapai Rp 103 triliun di kuartal I 2020 atau naik 84,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

 

Dengan jumlah pengguna yang mencapai 5,4 juta dan naik 62,7 persen dari capaian tahun sebelumnya 3,32 juta.

Baca juga: Sektor Mana yang Paling Cepat Bangkit Saat New Normal? Ini Kata Sandiaga

Susi juga mengatakan akan semakin memberdayakan agen laku pandai perusahaan yakni Agen46. Saat ini BNI sudah memiliki 160.341 agen naik 36,6 persen (yoy).

Selain BNI, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) pun sudah menyiapkan strategi ekspansi di tengah era normal baru. Direktur Utama BTN Pahala Mansury mengatakan pihaknya bakal membuka diri untuk sinergi dan kolaborasi dengan mitra kerja.

"Khususnya para pengembang, membuat strategi agar tetap survive dalam menjalankan bisnis terkait bidang properti di tengah pandemi COVID-19," ujar Pahala.

Di tengah pandemi berlangsung, perseroan juga menunjukkan komitmen sebagai bank yang terbesar dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non Subsidi.

Tercatat hingga April 2020 penyaluran KPR Subsisi Bank BTN telah menembus 105 persen dari target atau telah terealisasi sebanyak 26.836 unit.

Baca juga: Besok, Bank Mandiri Tetap Buka

Pencapaian tersebut merupakan realisasi 99 persen atau sebesar Rp 3,57 triliun dari dana subsidi pemerintah yang disalurkan melalui Bank BTN.

"Mulai Mei 2020 Bank BTN sudah siap menyalurkan SSB dengan target 146.000 unit diharapkan dapat terserap semua di tahun ini," ujarnya.

Setali tiga uang, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyebut pihaknya sudah lebih dulu melakukan sosialisasi protokol normal baru secara internal.

Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar, selain menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat, pihaknya juga akan tetap memastikan layanan perbankan di kantor-kantor cabang Bank Mandiri akan tetap beroperasi, dengan melakukan penyesuaian jam operasional, yaitu dari jam 09.00-15.00 WIB.

Meski demikian, nasabah disarankan untuk melakukan transaksi keuangan melalui electronic channel Bank Mandiri seperti Mandiri Online yang dapat melayani berbagai transaksi keuangan nasabah, bahkan saat ini sudah dilengkapi dengan fitur biometric login dengan fingerprint scan maupun face recognition untuk menjamin keamanan transaksi.

Baca juga: Siap Jalankan Skenario New Normal, Ini yang Dilakukan Bank Mandiri

Adapun ke dean, Bank Mandiri bakal terus meningkatkan inovasi pada produk Mandiri Online ini agar bisa memenuhi berbagai kebutuhan nasabah.

Pasalnya transaksi nasabah melalui jaringan elektronik Bank Mandiri memang tercatat meningkat mencapai 5,8 juta transaksi per hari hingga Maret 2020. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang

 

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Memasuki era new normal, begini persiapan perbankan di Indonesia

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Wamenkeu: Sektor Keuangan Berperan Besar Mendukung Penurunan Emisi

Whats New
IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

IHSG Ditutup Turun Hampir 1 Persen, GOTO, PTRO, dan BREN Jadi Biang Kerok

Whats New
Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Jaga Ketahanan Pangan, Kementan Percepat Penanaman Padi di Kabupaten Bogor

Whats New
Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Jadwal MRT dan LRT Jakarta Saat Malam Tahun Baru 2024

Whats New
TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

TikTok Shop Buka Lagi, Mendag: Toko Harus di Luar Aplikasi TikTok

Whats New
Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Pergerakan Masyarakat di Jabodetabek Selama Nataru Diprediksi Hampir 15 Juta Orang

Whats New
Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Badan Supervisi Mau Dibawa Kemana?

Whats New
Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Ingat, Diskon Tiket Kereta Promo 12.12 Bisa Dibeli Mulai Besok

Whats New
Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kata Menhub soal Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Ganjar Sebut IKN Tak Harus Andalkan Investor, Pengamat: Kalau Saling Menunggu, Ya Tidak Jadi Dibangun...

Whats New
Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Di Hadapan Pengusaha, Anies Baswedan: BUMN Tidak Boleh Mematikan Swasta...

Whats New
Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Dipicu Diskon, Penjualan Eceran Meningkat hingga November 2023

Whats New
TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

TikTok Shop “Come Back”, Pelanggan Sudah Bisa Belanja 12.12

Whats New
Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Saham GOTO Malah Anjlok Setelah TikTok Resmi Masuk Tokopedia, Ini Sebabnya Kata Analis

Whats New
Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Per November 2023, Pemerintah Kantongi Rp 16,24 Triliun dari Pajak Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com