Rully juga mengakui, praktik seperti ini di masa lalu pernah dilakukan siapapun, koperasi, ataupun bukan koperasi. Ia juga berharap kasus seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa depan.
Sejak pertengahan April lalu, Rully telah mengajak para KSP yang memiliki nasabah dan cabang yang cukup banyak, untuk tidak melakukan hal-hal yang membuat masyarakat resah, dan rugi secara material dan immaterial.
Rully menyebut dalam pertemuan itu dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap fenomena Ramadhan yang cenderung anggota mengambil simpanannya. Juga sekaligus mengantisipasi dampak dari Covid-19 terhadap usaha koperasi, khususnya simpan pinjam.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Angkut, Penumpang KA Wajib Pakai Pelindung Wajah
Rully menilai wajar apabila Stafsus menyampaikan kekhawatiran tersebut. Sebab kata dia, di tengah krisis seperti ini, sering ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi dengan mencatut nama koperasi,
Hal tersebut kata dia sudah ditemukan oleh OJK melalui tim waspada investai. Hampir seluruh yang terindikasi menyimpang adalah bukan koperasi.
"Maka suatu keharusan bagi seluruh komponen pelaku, peminat, pemerhati perkoperasian, untuk saling bahu membahu untuk menjaga marwah perkoperasian," pungkasnya.
Baca juga: Harga Gula Belum Juga Turun, Ini Penyebabnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.