Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kelebihan dan Kekurangan Bekerja dari Rumah

Kompas.com - 11/06/2020, 19:35 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semenjak mewabahnya pandemi Covid-19, pemerintah mulai memberlakukan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSSBB) dan Work from Home (WFH). Oleh sebab itu mau tak mau hampir seluruh perusahaan di Indonesia harus mengikuti dan mengikuti kebijakan itu.

CEO Campaign.com William Gondokusumo menyebutkan ada beberapa keuntungan serta kekurangan bekerja dari rumah.

"Keuntungan pertama, kita tidak perlu mengeluarkan banyak waktu ke kantor. Biasanya kalau berangkat ke kantor kita pasti membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk diperjalanan saja," ujarnya saat bincang-bincang campaign yang disiarkan secara virtual, Kamis (11/6/2020).

Baca juga: Soal Debat 24 Juni Lawan Rizal Ramli, Jubir: Memangnya Pak Luhut Jadwalnya Enggak Sibuk?

Ia menambahkan waktu tersebut bisa menjadi lebih banyak lagi dibutuhkan ketika kondisi atau keadaan sedang hujan yang biasanya sering membuat kemacetan lalu lintas.

"Keuntungan kedua, semenjak WFH kita bisa lebih hemat atau irit pengeluaran. Biasanya mulai berangkat kerja pun kita sudah mengeluarkan pengeluaran hanya untuk biaya bensin, belum lagi untuk makan siang," katanya.

Di samping itu William juga menyebut ada beberapa tantangan yang harus dihadapi yang biasanya ditemukan oleh para pegawai kantoran ketika Work from Home diterapkan.

Pertama yaitu meeting dan cara berkomunikasi yang membosankan. Wiliam mengatakan sejak bekerja dari rumah, ia sering melakukan rapat sebanyak 11 kali dalam sehari.

Baca juga: Menurut BPJS Kesehatan, Tarif Baru Iuran Tak Buat Masalah Defisit Selesai

"Hal ini jugalah yang membuat saya atau teman-teman lainnya cepat merasa bosan. Biasanya kalau rapat masih bisa bertatap muka secara langsung dengan leluasa, kini menjadi terbatas karena melalui layar," kata dia.

Kedua, kurang interaksi antar tim. Hal ini juga yang menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi karena terbatasnya jaringan akses. Belum lagi ketika rapat virtual dimulai, tiba-tiba koneksi terputus atau koneksi melambat.

"Ketiga, kesehatan mental dan emosional yang menurun juga terjadi. Bayangkan saja, saya dalam sehari harus melakukan rapat 11 kali, bisa dihitung berapa jam saya harus menatap layar dan duduk di depan layar?," ucapnya.

Baca juga: Jeep Cherokee dan Range Rover Bekas Milik Bos Koperasi Pandawa Dilelang, Minat?

Hal ini juga diamini oleh HR Podcaster-askHRlah Monica Anggar. Ia menyebut semenjak WFH diberlakukan dikantornya, membuat ia merasa bosan dan rindu untuk beraktifitas kembali di kantor.

"Apalagi ketika di kantor masih sempat bersenda gurau dengan tim lain, atau ketika di perjalanan di kantor saya sering mendapatkan ide. Saya rindu sih moment itu," kata dia.

Namun di samping itu Monica juga berpendapat, WFH tidak bisa membuat para karyawan telat untuk rapat dan memiliki alasan macet dan sejenisnya. Rapat bisa sesuai jadwal, pekerjaan bisa tetap dikerjakan walaupun harus mengeluarkan energi yang lebih besar.

Baca juga: Tagihan Listrik Pemilik Bengkel Capai Rp 20 Juta, Ini Penjelasan PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com