Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RI Bidik Relokasi Perusahaan AS dari China

Kompas.com - 12/06/2020, 19:31 WIB

JAKARTA,KOMPAS.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sedang membidik sejumlah investasi sektor industri dari Amerika Serikat. Hal ini karena beberapa perusahaan asal Negeri Paman Sam akan ada yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu akibat dampak perang dagang AS-China yang semakin alot.

"Kami tetap fokus menarik investasi di berbagai sektor industri. Sektor manufaktur yang kami sasar meliputi industri untuk substitusi impor, industri berorientasi ekspor, industri padat karya dan industri produk berbasis teknologi tinggi," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam siaran persnya, Jumat (12/6/2020).

Guna merealisasikan penanaman modal tersebut, Menperin menyampaikan, pihaknya siap memfasilitasi dengan menawarkan ketersediaan kawasan industri yang terintegrasi. Hingga saat ini, Indonesia telah mendirikan sebanyak 114 kawasan industri dan berencana untuk mengembangkan 27 kawasan industri lainnya hingga akhir tahun 2024.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Tambah Porsi Pihak Eksternal untuk Direksi BUMN

Pihaknya sendiri telah melakukan pertemuan virtual dengan US-ASEAN Business Council. Pada kesempatan itu, Menperin memberikan apresiasi kepada para investor AS yang telah berkontribusi dalam penguatan struktur manufaktur di tanah air pada Kamis (11/6) kemarin.

Agus Gumiwang berkata, mereka membuktikan mampu menjadi katalis bagi pertumbuhan sektor-sektor industri baru di Indonesia, bahkan sampai menyediakan pelatihan, berbagi pengetahuan, dan turut mengembangkan wirausaha di dalam negeri.

"AS akan selalu menjadi mitra bisnis perdagangan yang penting bagi Indonesia. Hal ini ditandai dengan peningkatan investasi dan kerja sama di antara pelaku industri kedua negara. Sepanjang tahun 2013-2017, penanaman modal AS di Indonesia diproyeksi telah menyentuh angka USD36 miliar," kata Agus.

Adapun perusahaan-perusahaan AS yang telah berkontribusi besar di Indonesia, di antaranya adalah perusahaan raksasa teknologi seperti IBM, HP, Microsoft, Facebook, Google dan Apple, yang telah menjadi kunci digitalisasi di Indonesia, sebutnya. Adanya perusahaan-perusahaan tersebut juga turut berkontribusi pada penerapan industri 4.0 di tanah air.

Baca juga: Dampak Pandemi Corona, Realisasi Lelang Negara Baru Rp 2,6 Triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+