JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku industri peternakan sapi mengakui adanya penurunan daya beli di momentum menjelang Idul Adha tahun ini.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Rochadi Tawaf menjelaskan kondisi penjualan sapi menjelang Idul Adha tahun ini permintaannya tinggi tetapi daya belinya melemah.
"Sapi yang beratnya di bawah 350 kg laku, sementara yang di atas 400 rada seret penjualannya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (20/7/2020).
Baca juga: Dirut Pupuk Indonesia: Kami Masih Berjalan Baik, Tidak Ada PHK
Lebih jelasnya permintaan naik sekitar 15 persen untuk sapi yang beratnya di bawah 350 kg dengan harga di kisaran Rp 20 juta. Oleh karenanya, pedagang lebih memilih berjualan sapi kecil dibandingkan sapi dengan ukuran yang besar.
Rochadi menjelaskan lebih lanjut, ada sejumlah kendala yang harus dihadapi konsumen yakni ada sejumlah masjid yang tidak menerima titipan kurban sehingga hewan kurban harus dipotong di Rumah Pemotongan Hewan (RPH).
Hal ini memang sejalan dengan anjuran pemerintah untuk melakukan pemotongan hewan di RPH.
Baca juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang IV Dibuka Akhir Juli
"Namun kendalanya volume pemotongan hewan terbatas di RPH," jelas Rochadi.
Kendala lainnya, lebaran Idul Adha tahun ini jatuh di hari Jumat sehingga waktu pemotongannya lebih pendek.
Menurut pantauan Rochadi di minggu ini, pedagang harap-harap cemas karena penjualan yang tidak semoncer tahun lalu karena efek pandemi Corona. Namun demikian, Rochadi berharap biasanya di minggu akhir penjualan akan meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.