Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Batubara Masih Rendah, Produksi Adaro Berpotensi Turun 10 Persen

Kompas.com - 30/07/2020, 18:44 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga batubara di pasar global masih cenderung melemah. Bahkan, beberapa hari lalu harga batubara sempat berada di level terendah sejak Mei 2020.

Hal tersebut mengakibatkan berbagai produsen batubara nasional mengantisipasi adanya penurunan produksi.

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga memproyeksikan adanya penurunan produksi batubara hingga 10 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 58,03 juta ton.

"Atau pada kisaran bawah target tahun ini yaitu 54-58 juta ton," ujar Head of Corporate Communication Adaro, Febriati Nadira, dalam keterangannya, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Menteri Edhy: Saya Tak Punya Bisnis Perikanan, Saya Kerja untuk NKRI

Febriarti mengatakan, penurunan tersebut utamanya pada jenis batubara thermal.

Meskipun demikian, ia memastikan pihaknya akan berfokus untuk mempertahankan marjin yang sehat dan kontinuitas pasokan ke pelanggan.

Selain itu, Febriarti menyebutkan, langkah tersebut juga sejalan dengan himbauan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) kepada para produsen batu bara di Indonesia untuk memangkas target produksi.

Pemangkasan produksi dinilai mampu menyeimbangkan harga di pasar batu bara yang tertekan akibat pelemahan ekonomi global dan menurunnya kebutuhan listrik industri karena Covid-19.

"Kami juga akan terus mengikuti perkembangan pasar dengan tetap menjalankan kegiatan operasi sesuai rencana di tambang-tambang milik perusahaan," katanya.

"Adaro juga akan terus fokus terhadap upaya peningkatan keunggulan operasional, pengendalian biaya dan efisiensi, serta eksekusi strategi demi kelangsungan bisnis dan mempertahankan kinerja yang solid," tambah dia.

Baca juga: Datang Terlambat, Erick Thohir: Tugas Saya Mulai Kebanyakan

Sebelumnya, APBI berencana memotong produksi batubaranya hingga 15 - 20 persen.

Rencana pemotongan produksi itu imbas dari pagebluk Covid-19 yang menekan semua harga komoditas termasuk komoditas batubara.

Ketua Umum APBI, Pandu Sjahrir menyampaikan, dengan kondisi demand yang belum membaik, untuk menjaga profitabilitas produsen tambang batubara, pihaknya berencana untuk melakukan pemotongan produksi tahun 2020 sebesar 15-20 persen dari rencana awal.

"Pemotongan produksi ini diharapkan dapat mendongkrak harga batubara global dengan tercapai keseimbangan supply dan demand pada global seaborne market,” terangnya, Rabu (1/7/2020).

Baca juga: Pemegang Saham BCA Setuju Akuisisi Rabobank

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com