Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekayaan Bos Louis Vuitton Anjlok Rp 87 Triliun dalam Sepekan, Ada Apa?

Kompas.com - 02/08/2020, 11:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - Bernard Arnault, CEO LVMH yang juga orang terkaya ketiga di dunia, kehilangan kekayaannya senilai 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 87 triliun (kurs Rp 14.500 per dollar AS) hanya dalam satu minggu.

Kekayaan Arnault turun usai LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton SE, atau yang lebih sering sebut LVMH, melaporkan kinerja keuangan yang buruk di paruh pertama 2020.

Kekayaan bersihnya merosot ke 106,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.539,9 triliun, dari sebelumnya 112,1 miliar dollar AS atau sekitar Rp 1.625,4 triliun.

Baca juga: Saat Kekayaan Pendiri Amazon Kalahkan APBN Indonesia

Saham LVMH anjlok 8 persen selama sepekan lalu hingga 31 Juli 2020, setelah perusahaan pada Senin (27/7/2020) mengungkapkan, penjualan di semester I-2020 mencapai 21,7 miliar dollar AS atau sekitar Rp 314,6 triliun, turun 27 persen dari sepanjang periode yang sama di 2019.

Laba LVMH juga tercatat anjlok 84 persen menjadi sekitar 615 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,9 triliun, jauh dibawah perkiraan analis.

Pada perdagangan Senin, saham LVMH turun 4 persen usai laporan kinerja keuangan disampaikan.

Arnault mengatakan, LVMH sudah cukup menunjukkan ketahanan yang luar biasa pada paruh pertama 2020 dalam menghadapi krisis kesehatan serius yang kini tengah dialami dunia.

Perusahaan telah menerapkan langkah-langkah untuk menekan biaya operasional dan mempercepat pertumbuhan penjualan online.

"Sementara itu, kami telah mengamati ada tanda-tanda kuat dari peningkatan aktivitas sejak Juni 2020, tapi kami akan tetap sangat waspada selama sisa tahun ini," kata Arnault seperti dikutip dari Forbes, Minggu (2/8/2020).

Memang terjadi peningkatan tajam pada penjualan di China selama kuartal II-2020. Namun demikian, kinerja perusahaan barang mewah ini tak bisa terdongkrak lantaran penutupan sejumlah toko dan pabrik yang berada di luar China, serta kebijakan penangguhan perjalanan internasional oleh berbagai negara.

Baca juga: Lawan Corona, Pengusaha Tekstil: Louis Vuitton Saja Bisa Produksi Hand Sanitizer...

Arnault sendiri memulai karir bisnisnya dengan menggunakan uang senilai 15 juta dollar AS dari kekayaan ayahnya yang sebelumnya memiliki perusahaan konstruksi, untuk membeli Christian Dior pada tahun 1985. Ia kemudian mengakuisisi sejumlah perusahaan lainnya, seperti Financière Agache dan Boussac Saint-Frères.

Setelah itu dia menciptkan grup LVMH, perusahaan barang mewah yang berpusat di Paris, Prancis.

Kini di usia Arnault yang ke-71, LVMH telah mengontrol sekitar 60 anak perusahaan, yang sebagian besar merupakan brand ternama di dunia.

Adapun nama-nama brand di bawah LVMH diantaranya ada Louis Vuitton, Dior, Givenchy, Celine, Fendi, Kenzo, TAG Heuer, Benefit Cosmetics, Marc Jacobs, Bulgari, hingga Emilio Pucci.

Arnault bahkan pernah hampir menyalip posisi Jeff Bezos sebagai orang terkaya di dunia, pada awal tahun 2020. Namun kini dengan nilai kekayaannya, Arnault hanya bisa berada di posisi ketiga, di bawah Bill Gates yang ada di posisi kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com