Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukraina Akan Melego 3.000 BUMN-nya, Berminat Beli?

Kompas.com - 13/08/2020, 07:03 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal pada Rabu (12/8/2020) mengumumkan, hanya 300 dari 3.000 lebih perusahaan milik negara (BUMN) di negara tersebut yang akan tetap dipertahankan kepemilikannya. Sementara itu, sisa yang lain akan dikenakan privatisasi.

"Ada lebih dari 3.000 perusahaan milik negara di Ukraina, dan tidak ada satu pun Pemerintah Ukraina yang mampu secara efektif mengelola sejumlah besar perusahaan. Itulah mengapa kami sekarang berada di tahap akhir penyusunan RUU yang akan menentukan daftar fasilitas untuk tetap di bawah kendali negara. Strategi kami adalah mengelola sekitar 300 perusahaan," kata Shmyhal dalam rapat pemerintah, Rabu (12/8/2020), seperti dilansir Xinhua via Kontan.co.id, Kamis (13/8/2020).

Shmyhal menambahkan, perusahaan yang bergerak di bidang keamanan nasional, energi, monopoli alam, dan perusahaan yang memiliki kepentingan sosial akan terus dikelola oleh negara.

Baca juga: Komisi VI DPR Buka Opsi Privatisasi Jiwasraya

Pada 7 Maret 2018, undang-undang privatisasi mulai berlaku di Ukraina, yang bertujuan untuk menyederhanakan prosedur pengalihan properti negara ke tangan swasta, memerangi korupsi, dan memperkuat perlindungan hak investor.

Dokumen tersebut membagi semua obyek privatisasi menjadi dua kelompok. Yang pertama mencakup obyek privatisasi kecil - aset milik negara bagian dan kota, yang nilainya tidak melebihi 250 juta hryvnia atau setara dengan 9 juta dollar AS.

Kelompok kedua mencakup aset senilai lebih dari 250 juta hryvnia, yang disebut obyek privatisasi skala besar.

Selama dua tahun terakhir, lelang untuk penjualan obyek privatisasi skala kecil, yang diadakan melalui platform elektronik ProZorro.Sale, telah memberikan pemasukan bagi Ukraina dengan nilai lebih dari 2,5 miliar hryvnia atau 90,6 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com