Dewan Penasihat Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Chatib Basri mengatakan perilaku masyarakat yang berubah dan mengarah ke digital, merupakan kesempatan bagi industri fintech lending untuk turut memberikan stimulus bagi UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Dengan memanfaatkan keunggulan teknologinya, industri Fintech Lending dapat mendorong inklusi keuangan sekaligus turut mendukung stimulus ekonomi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dengan demikian Fintech Lending menjadi daya ungkit dalam memulihkan ekonomi saat krisis akibat pandemi Covid-19,” ujar Chatib.
Di sisi lain, Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P Roeslani menambahkan Kadin akan terus mendukung langkah kebijakan ekonomi pemerintah di tengah pandemi melalui pelaksanaan program-program yang dapat menyelamatkan dan meningkatkan angka pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Faisal Basri Soal Revisi UU BI: Masalah di Kementerian, Moneter Diobok-obok
“Program PEN sudah sangat baik dan strategis, namun harus dikembangkan cara untuk merealisasikan penyerapan anggarannya. Proses penyerapan anggaran perlu dipercepat dan fintech lending merupakan terobosan yang menggunakan analisa digital, dapat menjadi pintu bagi UMKM mengakses permodalan,” kata Rosan.
Menurut catatan Kadin Indonesia, hingga pertengahan Agustus realisasi anggaran program PEN baru mencapai Rp 174,79 trilliun, atau 25,1 persen dari keseluruhan pagu anggaran yang sebesar Rp 695,2 triliun.
Sementara program perlindungan sosial realisasinya hingga 19 Agustus 2020 telah mencapai Rp 93,18 triliun. Angka tersebut setara dengan 49,7 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 203,91 triliun.
Baca juga: Pabrik Jadi Klaster Covid-19, Erick Thohir Ingatkan Pengusaha
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.