Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang hingga Juli 2020 Surplus, Mendag: Tetap Perlu Waspada

Kompas.com - 10/09/2020, 13:03 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari-Juli 2020 mengalami surplus 8,75 miliar dollar AS.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, kinerja necara dagang tersebut mengalami perbaikan dibandingkan periode sama tahun 2019 yang defisit sebesar 2,15 miliar dollar AS. Namun, ia menekankan capaian itu tetap perlu diwaspadai.

"Namun kita harus tetap waspada karena surplus disebabkan impor yang turun lebih dalam dari kinerja peningkatan ekspor," ungkapnya dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Juli 2020, Neraca Perdagangan RI Surplus 3,26 Miliar Dollar AS

Kinerja ekspor sepanjang Januari-Juli 2020 tercatat sebesar 90,12 miliar dollar AS, mengalami penurunan 6,21 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 96,08 miliar dollar AS.

Sementara impor sebesar 81,37 miliar dollar AS, mengalami penurunan dalam 17,17 persen dibandingkan Januari-Juli 2019 yang sebesar 98,23 miliar dollar AS.

Agus menjelaskan, penurunan impor seiring penerapan kebijakan PSBB oleh pemerintah sebagai upaya pengendalian pandemi Covid-19 Di mana, banyak aktivitas industri yang terpaksa berhenti beroperasi.

"Industri yang umumnya butuh bahan baku penolong maupun barang modal asal impor terpaksa berhenti beroperasi," kata dia.

Berkaca dengan kinerja tersebut ekspor tersebut, Agus mengatakan, upaya mendorong ekspor perlu terus dilakukan dengan melihat peluang yang ada di masa pandemi ini.

Ia mengatakan, hingga Juli 2020 ekspor non migas ke China, Asutralia, Pakistan, dan Amerika Serikat (AS) ternyata tetap mengalami pertumbuhan. Ini bisa menjadi peluang bagi Indonesia.

Baca juga: Impor Juli Turun, Mendag: Momentum Optimalkan Produk Dalam Negeri

Produk ekspor non migas ke China yang mengalami peningkatan signifikan adalah stainless steel dan tembaga. Lalu pada Australia produk alumunium nitrat, emas, dan cocoa butter, ke Pakistan produk refined palm oil dan batu bara, serta ke AS produk refined palm oil dan udang.

Agus menyatakan, ekspor komoditas-komoditas tersebut menjadi peluangan yang juga menjanjikan untuk tumbuh.

"Hal ini semua adalah peluang yang harus kita cermati dan manfaatkan agar ekspor Indonesia bisa pulih dengan cepat," pungkasnya.

Baca juga: Transaksi Belanja Online Meningkat, Mendag Minta UMKM Masuk ke Market Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com