Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menteri ESDM Nyatakan Indonesia Siap Mendukung Low Carbon Bioeconomy

Kompas.com - 23/09/2020, 15:56 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif menyatakan, Indonesia siap berpartisipasi dengan negara anggota Clean Energy Ministerial (CEM) dalam mendukung Biofuture Platform Initiative in Accelerating the Transition to a Sustainable Low-Carbon Bioeconomy.

Guna mendukung komitmen global dalam mengurangi emisi, Indonesia pun telah menetapkan target 23 persen energi terbarukan dalam bauran energi Indonesia 2025.

Kemudian, Indonesia juga berkomitmen mengurangi emisi hingga 29 persen pada 2030, dan 41 persen sesuai skenario mitigasi.

“Untuk mencapai target ambisius tersebut, pemerintah membutuhkan dukungan dan bantuan rekan-rekan seluruh dunia,” kata Arifin, seperti dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/9/2020).

Baca juga: Pada 2025, Ditjen EBTKE Target PLTBG Capai Kapasitas 5,5 GW

Hal tersebut dikatakan Arifin, saat menghadiri The 11th CEM Meeting (CEM11) and The 5th Mission Innovation (MI-5) yang digelar secara virtual, Selasa (22/9/2020).

Pada kesempatan tersebut, Arifin mengakui, Indonesia memiliki sumber energi terbarukan yang sangat besar, yaitu mencapai 400 GW.

Indonesia memiliki pula sumber biomassa yang sangat besar dari hutan, pertanian, dan sampah.

Hal tersebut penting digunakan sebagai energi alternatif pengganti sumber energi fosil melalui biofuel dan. Maka dari itu, Indonesia melakukan beberapa langkah strategis untuk memanfaatkannya.

“Kami melakukan langkah-langkah strategis dalam mengatur (pemanfaatan) energi ini,” kata Arifin.

Baca juga: Percepat Pengembangan Energi Terbarukan untuk Listrik, Kementerian ESDM Sempurnakan Regulasi

Langkah pertama adalah pengoptimalan penggunaan sumber energi domestik, dalam hal ini energi terbarukan. Salah satu caranya dengan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel dengan gas dan energi terbarukan.

“PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tengah meluncurkan program konversi pembangkit listrik diesel menjadi energi terbarukan dengan kapasitas 2 gigawatt (GW) di lebih dari 2.000 lokasi,” kata Arifin.

Langkah ke-2, lanjut Arifin, adalah melakukan efisiensi suplai dan permintaan (demand) energi dengan mendorong implementasi target efisiensi energi pada gedung dan industri.

Kemudian, Indonesia mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan untuk mendukung program elektrifikasi di daerah terluar dan terpencil. Caranya dengan meningkatkan rasio elektrifikasi dari 84,3 persen menjadi 98,8 persen.

Baca juga: Ini Cara Pemerintah Genjot Bauran Energi Panas Bumi

“Saat ini kami sedang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung terbesar di Waduk Cirata, Jawa Barat dengan kapasitas 145 megawatt (MW). Proyek ini akan meningkatkan bauran energi di sistem kelistrikan Jawa-Bali secara signifikan,” kata Arifin.

Arifin menambahkan, Indonesia mengembangkan pula terobosan untuk mengurangi emisi pembangkit listrik dengan sumber energi batu bara.

“Kami juga mendorong penggunaan clean coal technology dan biomass co-firing with coal untuk mengurangi emisi,” kata Arifin.

Sementara itu, untuk meningkatkan investasi energi terbarukan, Indonesia tengah menyiapkan kebijakan tarif yang menarik, serta melakukan program Government Drilling untuk membantu pengembang eksplorasi panas bumi.

Baca juga: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum untuk Promosikan Energi Bersih

Terkait ekonomi dunia, Arifin menekankan, Indonesia berkomitmen turut berkolaborasi dalam pemulihannya.

“Indonesia sangat mengapresiasi kerja sama dengan anggota CEM. Pandemi Covid-19 hendaknya menjadi momentum untuk mempromosikan energi bersih, terbarukan, dan efisiensi,” kata Arifin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang


Terkini Lainnya

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Anggota DPR Minta Gedung Parlemen di IKN Dibangun Paling Akhir, Ini Kata OIKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com