NEW YORK, KOMPAS.com - Amazon baru saja merilis data terkait sebaran kasus infeksi virus corona (Covid-19) di perusahaan mereka.
Berdasarkan data tersebut, setidaknya 19.000 pegawai atau 1,44 persen dari keseluruhan jumlah karyawan mereka telah terinfeksi Covid-19.
Dikutip dari CNBC, Jumat (2/10/2020) sepanjang 1 Maret hingga 19 September 2020, sebanyak 19.816 pegawai yang terkonfirmasi mengalami infeksi Covid-19, dari 1,37 juta pegawai yang melakukan pelayanan langsung kepada pelanggan, baik di Amazon dan Whole Foods Market.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Amazon Buka 33.000 Lowongan Pekerjaan
Pengumuman tersebut diberikan setelah selama beberapa bulan terakhir, kelompok buruh, politisi, dan pemerintah berulang kali menekan Amazon untuk menungkapkan jumlah pegawai mereka yang terinfeksi Covid-19.
Di awal pandemi, karyawan di pergudangan Amazon pun sempat mengungkapkan kekhawatiran mereka lantaran perusahaan tidak memberikan cukup proteksi kepada pegawai.
Selain itu, para karyawan pergudangan juga sempat meminta fasilitas-fasilitas perusahaan dengan kasus infeksi Covid-19 untuk ditutup.
Ini lantaran tidak ada data yang memadai dari Amazon, para pegawai gudang tersebut pun mengumpulkan data kompilasi kasus infeksi berdasarkan notifikasi dari setiap fasilitas Amazon di seluruh Amerika Serikat.
Baca juga: Jeff Bezos Jual Sahamnya di Amazon Rp 44,95 Triliun, Untuk Apa?
Sebelumnya, Amazon juga sempat menolah untuk memberikan data, lantaran menurut mereka akan menyebabkan misinformasi.
Dalam sebuah unggahan blog pada Kamis (2/10/2020) Amazon mengatakan, jumlah kasus terinfeksi di perusahaan yang dipimpin Jeff Bezos tersebut lebih kuat jika dibandingkan data serupa yang diumumkan perusahaan lain.
"Ketersediaan data dengan jangkauan yang luas membuat kami mampu menandai kemajuan dan berbagi praktik terbaik yang dilakukan lintas bisnis dan industri," ujar perusahaan.
Setidaknya sudah ada delapan kasus pegawai Amazon yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 tahun ini, namun perusahaan tidak memberikan informasi terbaru mengenai hal itu.
Selain itu, perusahaan menyatakan rata-rata infeksi yang terjadi antar pegawai 42 persen lebih rendah dari yang diproyeksi, jika dibandingkan dengan rata-rata jumlah populasi di AS.
Jika perhitungan jumlah kasus infeksi di Amazon disesuaikan dengan rata-rata kasus yang ada di AS, maka secara keseluruhan akan ada 33.952 kasus infeksi Covid-19 di Amazon.
Baca juga: Di Tengah Pandemi, Amazon Gelontorkan Rp 7,1 Triliun untuk Bonus Karyawan
Perusahaan telah lama menyatakan bahwa tingkat infeksi di gudangnya lebih rendah daripada tingkat di masyarakat sekitar, meskipun hal itu telah diperdebatkan oleh para pekerja, khususnya di gudang Amazon di Minnesota, di mana tingkat infeksi melebihi tingkat infeksi di masyarakat secara umum.
Amazon juga membermenyatakan telah meningkatkan jumlah test Covid-19 kepada pekerja lini depan.
Perusahaan mengatakan, ribuan tes dilakukan setiap hari, dan diharapkan akan bertambah menjadi 50.000 tes sehari di 650 fasilitas pada November.