Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Kenapa Harus Membangun Bisnis di Masa Resesi

Kompas.com - 06/10/2020, 11:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah kamu berpikir untuk memulai sebuah bisnis sekarang? Tapi akhirnya kamu urungkan karena kondisi ekonomi yang terlalu berisiko akibat pandemi?

Kamu perlu melihat sesuatu secara berbeda. Justru di masa resesi ini, ada peluang untukmu membangun bisnis. Bahkan hambatannya bisa lebih rendah ketimbang dalam kondisi normal.

Saat kebanyakan perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawannya, kamu bisa mengakses talenta-talenta mumpuni yang mungkin lowong atau tengah mencari kesempatan baru.

Baca juga: Ide-ide Bisnis yang Bisa Dicoba Saat Pandemi Covid-19

Selama krisis keuangan tahun 2008, perusahaan rintisan bernilai miliaran dolar seperti Uber, Airbnb, dan banyak lainnya justru didirikan. Sebagian perusahaan itu sebagai respons terhadap dinamika pasar yang berubah.

Sedangkan di masa normal, menurut Kauffman Foundation, antara tahun 1978 - 2012, jumlah perusahaan baru menurun hampir 44 persen.

Mengutip Entrepreneur, Selasa (6/10/2020), ini 3 hal yang bisa kamu dapatkan jika membangun bisnis di masa-masa menjelang resesi saat ini.

1. Akses luas ke SDM multitalenta

Selama periode booming, banyak teknisi, desainer produk, dan orang berbakat lainnya diperebutkan perusahaan. Perekrutan mereka bisa sangat menantang, tergantung dari benefit perusahaan yang mereka dapatkan.

Tidak hanya bakatnya yang langka di pasaran, tetapi SDM yang terbaik seringkali meminta bayaran yang super tinggi.

Sedangkan sekarang, banyak perusahaan mapan bahkan startup memberhentikan talentanya karena permintaan pasar yang menurun. Karena dinamikanya sangat kompleks, banyak perusahaan yang memotong gaji talentanya.

Kesempatan ini memberikanmu peluang untuk merekrut mereka. Bagi kamu seorang wirausaha pemula, kemampuan mereka sangat penting untuk pertumbuhan tahap awal perusahaan.

Kamu juga dapat mengandalkan skema kompensasi alternatif seperti saham untuk memikat calon karyawan. Sebab kompensasi tunai dan bonus menjadi lebih langka saat ini.

2. Saatnya negosiasi biaya tetap

Wirausahawan sering kali dihadapkan pada biaya awal yang tinggi sebelum bisnisnya menghasilkan pendapatan pertama.

Di masa pandemi, mungkin waktu yang tepat bagi kamu untuk menegoisasikan biaya tetap (fixed cost), misalnya biaya menyewa real estate.

Saat masa serba sulit ini, para pemilik properti biasanya lebih bersedia memberikan penawaran yang menarik untuk membangun membangun kesepakatan. Termasuk, tawaran untuk boleh merenovasi kantor atau persyaratan sewa yang lebih fleksibel.

Hal ini tentu mengurangi biaya para wirausahawan pemula untuk menjalankan bisnis. Hal ini juga membuat para wirausahawan menyebarkan sumber daya modal ke pos-pos yang lain, misalnya perekrutan pekerja dan produk/layanan berbiaya.

Baca juga: Terimbas Covid-19, Ini 3 Tips untuk Pengusaha Kopi agar Bisnis Tumbuh

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com