Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Global Diprediksi Bisa Minus 5 Persen, Terburuk dalam 80 Tahun Terakhir

Kompas.com - 14/10/2020, 16:39 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Economist PT Bank CIMB Niaga Tbk, Adrian Panggabean memproyeksi ekonomi global akan terkontraksi hingga minus 5 persen di tahun 2020.

Adrian bahkan menuturkan, kontraksi ini merupakan yang terburuk dalam 80 tahun terakhir. Pada tahun 2021, ekonomi global bakal pulih (rebound) secara parsial di kisaran 3 persen-4 persen.

"Rentang proyeksi dari pertumbuhan ekonomi global berada di kisaran -5 persen sampai -4 persen di tahun 2020, terburuk dalam 80 tahun terakhir," kata Adrian dalam laporannya, Rabu (14/10/2020).

Baca juga: Sri Mulyani: Saya Sudah Lewati Beberapa Krisis, tetapi Covid-19 Luar Biasa

Adrian menuturkan, pulihnya ekonomi global di tahun 2021 ini masih diwarnai ketidakpastian yang tinggi. Tahun depan, nampaknya masih disertai fluktuasi bisnis yang tajam. Pemulihan bisa tidak merata di semua negara.

Apalagi saat ini, virus Covid-19 masih menginfeksi 140 lebih negara di dunia. Harapan cepat pulihnya aktifitas sosioekonomi kembali menipis, karena terjadinya pasang naik kasus infeksi.

"Kasus infeksi pasang naik terjadi di banyak negara, misalnya di AS, Jerman, Perancis, Spanyol, Italia dan Belanda," ujar Adrian.

Adrian menjelaskan, lambatnya pemulihan ekonomi global terjadi karena krisis kali ini berbeda dengan dua krisis sebelumnya. Paling tidak, ada 3 aspek yang membedakan.

Pertama, ada-tidaknya faktor penyeimbang pertumbuhan global di krisis tahun ini. Krisis yang terjadi di tahun 1998 dan 2008, krisis hanya melanda sebagian kawasan. Artinya, kawasan lain yang tidak dilanda krisis masih bisa berperan sebagai penyeimbang pertumbuhan ekonomi global.

"Di tahun 2020 ini, dunia tidak memiliki elemen penyeimbang. Karena seluruh dunia, tanpa terkecuali, terkena krisis," paparnya.

Baca juga: Kuartal III-2020, Ekonomi Singapura Diperkirakan Minus 7 Persen

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com