Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Krisis Pangan, Luhut: Kita Tak Boleh Tinggal Diam

Kompas.com - 19/11/2020, 16:23 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengingatkan adanya ancaman krisis pangan yang telah diperingatkan oleh Organisasi Pangan Dunia (FAO) sejak Maret 2020.

Kendati Indonesia belum merasakan dampak krisis pangan tersebut, namun Luhut kembali mengingatkan agar pemerintah tetap harus mengantisipasinya.

"Sejak peringatan tantangan ancaman krisis pangan dunia akibat pandemi Covid-19 yang dikeluarkan oleh organisasi PBB untuk pangan dan pertanian dunia/FAO pada Maret 2020 saya sudah terpikir sudah saatnya kita harus berbenah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional," kata Luhut dalam agenda Jakarta Food Security Summit 2020 secara virtual, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Kementan Targetkan 30.000 Hektar Lahan di Food Estate Kalteng Rampung Desember 2020

"Hari ini mungkin kita belum merasa resah karena bahan pangan masih tersedia. Namun, krisis pangan global sudah mengintai dari jauh. Oleh karena itu, kita tidak boleh tinggal diam," lanjut Luhut.

Luhut menambahkan, pemerintah saat ini sedang menyiapkan lumbung pangan nasional atau food estate di Provinsi Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah.

Ini merupakan program strategis nasional periode 2020-2024 yang telah menjadi agenda prioritas.

"Di Provinsi Sumatera Utara untuk menanam tiga komoditas paling tidak yakni induk kentang, bawang merah, bawang putih, wortel dan juga beberapa tanaman lainnya. Di Provinsi Kalimantan Tengah, khusus padi dan singkong dan tentu juga akan bisa dikembangkan dengan yang lain," kata dia.

Terpilihnya dua lokasi tersebut sebagai kawasan food estate telah melalui serangkaian kajian lingkungan dan proses peralihan fungsi kawasan hutan lewat survei lapangan.

Dengan kajian dan survei itu, kawasan food estate tidak melewati batas hutan lindung atau areal konservasi lainnya.

Luhut menilai, ke depannya, kawasan ini akan menjadi contoh bagi penerapan korporasi pertanian dari hulu ke hilir, mulai dari budidaya pascapanen hingga masuk ke industri pertanian.

Baca juga: Komisi IV DPR Kritik Kementan soal Data Impor Pangan dan Food Estate

Dia berharap, melalui program ini bisa terwujud kawasan hortikultura dan pertanian terpadu yang berdaya saing ramah lingkungan dan modern yang hasilnya bisa didapatkan oleh petani dalam jumlah besar.

"Tentunya dalam pengembangan kawasan food estate ini petani dan pemerintah tidak bisa bekerja sendiri sehingga perlu melibatkan korporasi, baik BUMN maupun swasta melalui pola penerapan pola public private partnership. Kemudian, pemerintah juga sedang mendorong transformasi digital melalui gerakan penjualan secara daring bagi pelaku UMKM. Termasuk bagi petani, peternak, dan nelayan," ujar Luhut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com